Cici si Malang
Cici si Malang
Cici, kelinci cantik selalu merasa bahwa ia adalah hewan yang paling sempurna dan banyak yang mengagumi kecantikannya di hutan itu. Oleh karena itu, ia ingin selalu diperlakukan istimewa oleh kawan-kawannya. Suatu hari yang sangat terik, ia merasa sangat kehausan. Hal itu dirasakan juga oleh penghuni hutan lain. Mereka semua harus berjalan jauh menuju sumber air untuk menghilangkan dahaga. Hanya si Cici saja yang enggan berjalan jauh. Cici tetap saja bersembunyi di rumahnya sambil menahan haus. Cici yakin bahwa akan ada hewan lain yang akan membawakan air untuknya.
Di tengah duduk menanti kedatangan temannya, ia tetap mematut-matutkan wajahnya di depan cermin. Tiba-tiba, Cici mendengar suara pintu di ketuk. Cici sangat senang. Ia menduga pasti itu pengagumnya yang membawakan air untuknya.
“Eh, Dadak, kamu sudah datang?” tanya Cici kepada landak jantan yang memang diam-diam mengagumi si Cici.
“Iya, aku sudah sampai. Aku sudah minum air segar di telaga yang letaknya jauh dari sini. Tubuhku sudah segar sekarang,” jawab Dadak dengan gembira.
“Dadak, air untukku mana? Aku haus nih,” ucap Cici.
“Maksudmu apa, Ci? Kamu mau aku membawakan air untukmu? Bagaimana mungkin Ci? Letak telaga itu jauh. Lalu, mengapa kau tidak ikut teman-teman pergi bersama ke telaga itu?
“Oh, tidak mungkin, Dak. Bisa-bisa bulu indahku nanti kotor. Kakiku juga bisa kecapean nanti.”
Cici kelinci kembali mematut-matutkan diri di depan cermin. Lama-kelamaan rasa haus mulai mulai terasa mencekik Cici. Sementara, teman-temannya pulang dari telaga dengan wajah cerah dan semangat. Tak satu pun teman Cici yang membawakan air untuk Cici. Semua teman Cici mengatakan bahwa mereka tidak mungkin membawakan air untuk Cici karena telaga itu jauh.
Akhirnya, Cici mulai lemas. Ia dehidrasi. Akhirnya, Cici mulai kehilangan kesadaran. Teman-teman Cici hanya memandangnya dengan kasihan. Mereka tidak bisa membantu Cici. Ah, Cici yang malang.
Dari kisah tadi jelaslah bahwa kita tidak perlu mengandalkan orang lain, terlebih kita mempunyai kemampuan. Biasakanlah berjuang sendiri untuk menggapai keinginan dan cita-cita. Lakukanlah apa yang bisa dilakukan. Jangan buang kesempatan dan apa yang dikaruniai Tuhan untuk kita!
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren,...Say... Bisa buat pembelajaran fabel nih...
Terima kasih, Say