CERMIN
(TANTANGAN MENULIS GURUSIANA HARI KE-6)
CERMIN
Berbicara tentang cermin tentunya kita harus tahu apakah yang dimaksud dengan cermin. Cermin adalah sebuah benda yang dapat memantulkan bayangan benda dengan sempurna. Cermin dapat dikatakan sebagai benda yang sangat kita butuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Boleh dikatakan, rasanya kita tidak percaya diri untuk keluar rumah sebelum bercermin. Sebegitu pentingnya cermin dalam kehidupan.
Kapan dan bagaimana cermin dibuat? Nah, ternyata cermin mulai dibuat orang pada tahun 6000 SM. Cermin pertama kali dibuat dari kaca vulkanik yang dipoles hingga permukaannya reflektif. Selanjutnya, pembuatan cermin terus berkembang. Pembuatan cermin pun semakin disempurnakan dari abad ke abad.
Selain itu, fungsi cermin yang semula digunakan untuk melihat pantulan diri yang sempurna kemudian terus bergeser. Di Jepang pada abad pertengahan, cermin digunakan sebagai penangkal roh jahat, bahkan cermin digunakan untuk berbicara pada para dewa. Kemudian, para ilmuwan pun melihat alternatif penggunaan cermin. Di awal tahun 1660, matematikawan melihat potensi cermin dapat digunakan dalam teleskop.
***
Berbicara tentang fungsi cermin yang dikaitkan sebagai salah satu piranti kecantikan wanita, sejak dulu cermin telah begitu akrab dengan wanita. Keakraban antara wanita dan cermin telah hadir dalam dongeng-dongeng. Bahkan, cermin bisa diajak berdialog.
“Mirror, mirror on the wall, who’s the fairest of them all?”
“Thou, O Queen, are the fairest in the land.”
Demikianlah dialog sang ratu, ibu tiri dari Putri Salju dalam dongeng Snow-White yang ditulis oleh Carl Grimm. Penggalan dialog di atas membuat ibu tiri Putri Salju merasa bahagia. Bahagia ketika jawaban cermin ajaib yang dapat bicara menjawab pertanyaan sesuai dengan harapan. Namun, ibu tiri Putri Salju menjadi sangat marah ketika jawaban cermin itu tidak sesuai harapan. Ya, pada bagian kisah ketika ibu tiri Putri Salju kembali bertanya kepada cermin tersebut, ternyata jawaban cermin ajaib itu adalah bahwa yang tercantik adalah Putri Salju. Berkali ibu tiri itu bertanya kepada cermin, tetapi cermin ajaib itu tetap memberi jawaban yang sama. Cermin ajaib itu berkata jujur, apa adanya, tidak berdusta. Cermin tidak bisa dimanipulasi. Cermin tidak punya kepentingan apa-apa. Cermin hanya dapat menyampaikan kebenaran. Ya, cermin memang memantulkan bayangan dengan utuh dan sempurna
***
Mengaitkan cermin dengan diri sendiri, apakah Allah Yang Maha Pengasih menganugrahkan kita manusia cermin? Ya, tanpa disadari, Dia Yang Maha Pemberi menganugrahkan kita hati dan mata. Hati dapat dikatakan cermin. Hati yang penuh kelembutan, penuh kasih, dan membuka diri untuk belajar menerima kebaikan akan tercermin dalam perilaku insan yang pemaaf, penuh kasih, dan mau belajar dan menerima kebaikan. Itu adalah cerminan hati yang bersih. Bagaimana dengan cermin hati yang kotor? Maka perilakunya pun menggambarkan kekotoran hati. Jadi, tak dapat dipungkiri perilaku adalah cermin hati. Hati tercemin dalam perilaku.
Bagaimana dengan mata? Mata dapat dikatakan sebagai cermin jiwa. Mata dapat dianggap mencerminkan kondisi jiwa pemiliknya. Jiwa yang bahagia akan mencerminkan sinar mata yang penuh kebahagiaan. Jiwa yang resah, gundah gulana akan mencerminkan tatapan yang penuh kegelisahan. Mata yang sendu cenderung mencerminkan kesedihan. Mata yang mencerminkan kesedihan laksana mata yang tertutup kabut. Andaipun mata itu mencoba menutupi kesedihan, tetapi mata itu seakan tak mampu menghalau kabut.
***
Hhmm hati adalah cermin
Juga mata adalah cermin
Duhai cermin mengapa kau tak dapat kuajak kerja sama
Padahal, ingin kusimpan semua duka
Agar tak sorang pun tahu apa yang kurasa
Ah, mengapa mataku selalu bicara
Depok, 9 Januari 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar