276. Untai Doa untuk Pengkhianat
276. Untai Doa untuk Pengkhianat
Banyuwangi, 2 Oktober 2022
==
Kurangkai doa untuk mu,berharap diri ini lebih tenang dalam menerima.
Yah menerima kepergianmu yang begitu tiba tiba. Ada nyeri di dada saat mengingat tenda biru yang telah terpasang di depan rumah.
Wajah Emak yang memucat ketika mendengar berita itu. Sedang aku? Entah bagaimana wajahku saat itu.
Emak pingsan, Apak duduk terdiam tak tahu harus berbuat apa. Para tetangga dan handai taulan saling berbisik dan menerka bagaimana kisah hidup keluarga kami selanjutnya.
Aku hanya diam tanpa airmata. Entah mengapa begitu, mungkin karena sudah terbiasa menyembunyikan rasa yang sebenarnya. Hingga meski berita itu adalah badai yang menghancurkan masa depanku, aku tetap diam tak bereaksi atau mungkin saat itu aku shock hingga linglung. Entahlah.
"Maya, tidurlah! " Suara Emak menarik anganku ke dunia nyata.Dunia yang sekarang sering kutinggalkan, karena aku sibuk berkhayal untuk menyembuhkan luka yang menganga ini.
Emak telah pulih dari keterpurukan, begitu juga Apak telah bisa menerima apa yang terjadi. Namun nyatanya aku yang kalah dan belum bisa menerima garis takdir ini.
Aku marah dan murka. Aku tak ingin hidup namun juga tak bisa mati.
Lara ini menyisakan kecewa yang begitu dalam.
Kurasakan pelukan hangat dari tubuh ringkih Emak.
Rumah setengah gedong ini menjadi tempat tinggal kami setelah peristiwa itu terjadi. Usaha Apak bangkrut, hutang dimana mana. Kami memutuskan pindah meninggalkan kampung halaman untuk memulai hidup baru.
Tanpa bisa kutahan bahuku terguncang, air mata meleleh dengan deras. Emak semakin mengeratkan pelukannya.
"Sudah, Nduk! Sabar! Kendalikan dirimu, belajarlah menerima, masih ada Emak dan Apak yang menemanimu." Hibur Emak.
Penghiburan yang membuatku semakin merasa lemah dan memalukan.
"Maaf, ya Mak? " Pintaku lirih
Kurasakan Emak mengangguk dibalik pelukannya.
"Setidaknya kamu selamat dari tipuan baji*gan itu! " Kata Emak dengan suara bergetar.
Aku diam tidak menjawab.
Ternyata bara amarah juga masih Emak miliki padamu.
Kupejamkan mata seraya mendoakanmu dalam hati agar hidup bahagia bersama istri dan anakmu dengan uang keluargaku yang kau bawa lari. Kau kekasihku, pegawai kepercayaan Apak yang mengaku lajang dan anak rantau.
Agamaku mengajarkan untuk membalas keburukan dengan kebaikan. Maka doa itu terus ku ulang dalam benakku.
Meski Tiada lagi cinta untuk mu sejak peristiwa itu. Peristiwa yang mencoreng harga diri dan nama baik keluarga ku. Karena kamu Sang calon menantu ketahuan telah memiliki anak dan istri sehari sebelum ijab qobul diikrarkan. Bukan itu saja, kau juga dengan tega membawa uang hasil usaha keluarga. Terlalu malu kami untuk melaporkanmu kepada yang berwajib. Biar Alloh saja yang menentukan kisah hidupmu selanjutnya.
Sementara aku akan terus berusaha bangkit menjalani hidup dengan terus berbaik sangka, meski luka ini terus ada entah sampai kapan dapat sembuh dan hilang tak kentara.
==
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kisah yang benar-benar bisa mengharu biru rasa, melalui ungkapan kalimat dan dialog sederhana namun kaya makna. Di situlah kerennya... Salam literasi Bu Ikur
Kisah yang benar-benar bisa mengharu biru rasa, melalui ungkapan kalimat dan dialog sederhana namun kaya makna. Di situlah kerennya... Salam literasi Bu Ikur
Terimakasih hadirnya pak Nu.. Semoga sehat selalu...
Cerpen keren, luka itu terlalu sulit untuk disembuhkan. Barakallahu dinsay
aamiin.. Terimakasih hadirnya yunda hebat semoga sukses selalu...
Pengkhianat yg pernah dicinta. Hehehe. Keren, Ukhti
Betul ukhti.. Hati yang telah berubah karena luka...
Duuhh...keren bgt crt nya. Oma baper say...
Haha... Oma bisa saja... Terimakasih hadirnya oma cantik.. Semoga sehat selalu...