Saya punya dua grup WA alias WAG yang sangat aktif. Yang pertama, tentu saja adalah grup sagusabu PGRI Jember. Grup yang dibuat untuk mewadahi rekan-rekan guru yang tergabung dalam pelatihan penulisan. Mengikuti grup ini membuat saya terkesan bagaimana mayoritas anggota kelompok ini dapat memiliki semangat yang begitu menggebu dan kemampuan menulis yang begitu dasyat. Teman-teman dalam grup ini saling berlomba untuk memenuhi tantangan dari media guru untuk mengunggah satu tulisan setiap harinya. Bayangkan, SETIAP HARI! Bagaimana gak keren, coba?

Saya sampai kewalahan tiap mendengar notifikasi dari WAG ini. Dan tentu saja agak sedikit keder juga. Hal ini karena sampai dengan hari ini, hari ke 7 sejak dimulainya tantangan menulis, saya sama sekali belum mengunggah atau bahkan menulis artikel apapun di portal gurusiana. Terus terang saja, saya juga baru bergabung dalam portal gurusiana tadi malam. Tentu saja, saya perlu segera beradapatasi karena saya belum merasa familiar dengan ikon ikon yang terdapat dalam portal tersebut. Akhirnya saya coba unggah tulisan yang saya buat sewaktu di masa pelatihan. Tralala… sudah terunggah satu postingan artikel. Alhamdulillah.

Langkah berikutnya adalah mendaftar sebagai anggota di portal mediaguru.id. Sambil membuat tulisan ini, saya menyempatkan untuk mendaftar dengan mengikuti instruksi yang ada. Saya terlebih dahulu mengunggah foto dan transfer sejumlah rupiah untuk pembuatan, termasuk biaya kirim, kartu anggota sebagai bagian dari pendaftaran sebagai anggota. Alhamdulillah selesai. Sayangnya, setelah konfirmasi kepada admin, saya diminta untuk mengirimkan semua berkasnya di WA saja karena email sedang error. Saat ini saya menunggu kapan bisa terima kartu anggotanya. Ah, saya jadi tak sabar menunggu untuk menerima dan memegang kartu anggota MediaGuru. Jadi terpikir, apakah kartu keanggotaan ini bisa saya sertakan dalam SKP saya ya? Mohon pencerahan, para senior.

Menulis, menulis dan menulis… sungguh ini mantra yang luar biasa yang diajarkan para mentor sagusabu. Tidak usah berpikir rumit untuk membiasakan diri. Apakah ide ini bermakna, bermanfaat atau tidak itu kata Via Vallen, ‘Pikir Keri’. Meski dengan terseok-seok dan berdarah-darah, saya harus bisa menyemangati diri sendiri, kemudian juga menyesuaikan diri dengan ritme baru untuk konsisten mencoba menulis, dan menulis. Dengan kata lain Bismillah, semoga bisa.

Bagaimana dengan WAG teraktif kedua saya? Mohon sabar, tunggu kelanjutannya ya…