Arul, sangat menyukai ayam goreng. Apalagi jika hangat. Jika sop ayam, sayur ayam, bahkan sate ayam, Arul kurang suka.

Suatu hari, saya mengajak Arul dan kakaknya yang baru pulang dari pesantren, ke rumah makan yang cukup mewah. Sesekali memanjakan mereka dengan makanan karya para chef, agar ada variasi. Saya bebaskan keduanya memilih menu apa pun.

Kakak Arul memilih nasi tim dan cincang daging. Maklum, ia baru selesai perawatan gigi. Saya memakluminya. Akan tetapi, Arul tampak tidak selera. Ia malah memilih tempe oreg. Kakaknya tertawa kecil. Rupanya aneka olahan makanan di rumah makan ini, tak menarik hati Arul. Ayam goreng buatan saya di rumah, tetap menjadi makanan favoritnya. Apalagi jika disandingkan dengan tumis kangkung. Hmm, Arul akan sangat lahap sekali.