Khususiatul Ubudiyah

Penulis buku Sang Gembala di Kaki Gunung Sanggabuana, Serpihan-serpihan Cinta, Ibing Gotong Singa, Gadis Kecil Berambut Jagung. Seribu Langkah 'tuk Ja...

Selengkapnya
Navigasi Web
Keajaiban Sel Saraf Manusia
https://seputarilmu.com/2019/08/sel-saraf.html

Keajaiban Sel Saraf Manusia

“Wadaw, sakiiit!” teriak Angga saat Anggita mencubitnya.

Kenapa ya Angga bisa merasakan sakit? Ternyata, rasa sakit tersebut muncul karena kulit kita menerima rangsangan. Rangsangan apa? Ya cubitan tadi. Rangsangan ini selanjutnya diubah oleh sel saraf yang ada dalam kulit kita, menjadi impuls atau rangsangan.

Tubuh kita dapat menunjukkan adanya gejala kelistrikan, khususnya pada saraf yang disebabkan adanya impuls (sinyal/rangsangan pada sel saraf). Kelistrikan pada tubuh kita, bukan seperti listrik yang mengalir dalam kabel-kabel di rumah ya. Kelistrikan dalam tubuh kita, hanya berkaitan dengan komposisi ion yang terdapat dalam tubuh.

Rangsangan apa saja yang bisa diterima tubuh kita? Paparan berikut ini, merupakan jawabannya.

Tentu kita tahu bahwa indra kita dapat merespon rangsangan berupa cahaya, bunyi, sentuhan, rasa, dan bau. Nah, informasi rangsang yang datang diterima oleh sel saraf sesuai fungsinya.

Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf berfungsi untuk menerima, mengolah, dan mengirim rangsangan yang diterima panca indra. Setiap sel saraf terdiri atas tiga bagian, yaitu dendrit, badan sel saraf, dan akson atau neurit. Selain ketiga bagian tersebut, pada sel saraf juga terdapat selubung myelin, yang menyelaputi akson. Namun, tidak semua sel saraf/neuron berselubung myelin.

Berdasarkan ada dan tidaknya myelin pada sel saraf, terdapat dua macam neuron. Pertama neuron yang berselubung myelin. Kedua, neuron yang tidak berselubung myelin. Untuk lebih memahami sel saraf, berikut akan dipaparkan bagian sel saraf dan fungsinya.

1. Dendrit

Merupakan penonjolan badan sel yang bercabang-cabang dan berbentuk seperti cabang pohon. Fungsi dendrit adalah menerima impuls/rangsangan dari luar/sel lain dan meneruskannya ke badan sel.

2. Badan sel

Di dalam badan sel terdapat inti sel. Inti sel tersebut dikelilingi oleh sitoplasma. Sitoplasma mengandung organela sel. Seperti kita tahu, contoh organela sel adalah mitokondria, ribosom, badan golgi, retikulum endoplasma, dan lain lain. Retikulum endoplasma khusus milik sel saraf, disebut badan Nissl. Fungsi badan sel adalah meneruskan impuls dari dendrit ke akson/neurit.

3. Akson/Neurit

Akson atau neurit ini berupa penonjolan badan sel berbentuk panjang dan silindris. Setiap satu sel saraf/neuron, hanya memiliki satu akson. Ujung akhir akson tersebut, dinamai terminal akson. Terminal ini memiliki beberapa percabangan dan berbonggol. Pada bonggol inilah akan dilepaskan neurotransmitter, dan bonggol ini disebut juga sebagai bonggol sinaptik.

Fungsi akson/neurit adalah meneruskan impuls dari badan sel saraf ke sel saraf lain, atau ke sel otot, atau ke sel kelenjar. Seperti dikemukakan di atas, pada bonggol sinaptik terjadi proses sinapsis. Proses sinapsis adalah komunikasi antara sel saraf satu dengan yang lain, atau sel saraf dengan sel otot dan sel kelenjar, menggunakan neurotransmitter.

4. Myelin

Bagian sel saraf lainnya adalah myelin. Myelin merupakan selubung lemak berlapis-lapis, dihasilkan oleh sel Schwann. Lapisan lemak myelin ini memiliki karakteristik sulit ditembus oleh ion-ion yang keluar dan masuk membran sel saraf pada bagian akson.

Fungsi myelin adalah mempercepat impuls saraf, dengan membantu terjadinya loncatan muatan.

5. Nodus Ranvier

Tidak semua bagian akson diselimuti selubung myelin. Daerah akson yang terbuka dan tidak diselubungi myelin disebut nodus Ranvier. Fungsi nodus Ranvier adalah tempat terjadinya tarik menarik muatan listrik di membran sel saraf.

Setiap sel saraf memiliki satu akson yang mendukung terjadinya perambatan atau hantaran arus listrik. Selain akson, ada penghantar listrik lain di dalam tubuh kita sebagai makhluk hidup, yaitu cairan tubuh. Manusia memiliki banyak cairan tubuh. Cairan tubuh tersebut dapat berupa darah, cairan jaringan, dan sitosol yang terdapat dalam sitoplasma sel. Pada sel saraf juga terdapat isolator listrik, yaitu selubung myelin pada akson.

Nah, pada akson yang tidak berselubung myelin, hantaran arus listrik dapat terjadi pada sepanjang akson. Adapun pada akson berselubung myelin, beda potensial terjadi di daerah akson yang telanjang, tidak diselubungi myelin, yang dikenal dengan nodus Ranvier. Tarik menarik muatan listrik terjadi di nodus Ranvier satu dan seterusnya. Dengan demikian, selain berfungsi utama sebagai pelindung akson, myelin juga dapat mempercepat terjadinya loncatan muatan listrik pada saraf.

Sungguh Allah Maha Pencipta. Dapatkah manusia membuat gantinya?

Sumber:

Kemendikbud. 2018. Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas IX . Jakarta: Kemendikbud.

Kemendikbud. 2018. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas IX. Jakarta: Kemendikbud.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Masya Allah, tulisan yang sarat akan ilmu. Terimakasih ibu. Barokallah

21 Oct
Balas

Amin ya rabbal alamin

24 Oct

Mantul bu Neuron Salam literasi

21 Oct
Balas

Hehehe terima kasih

24 Oct

Informatif...terumakasih bunda.salam sukses

23 Oct
Balas



search

New Post