ANGGOTA DEWAN VS KULI BANGUNAN
Suatu hari turun hujan lebat, akhirnya orang-orang yang lalu lalang mencari tempat berteduh dibawah ruko bangunan. Tak sengaja berteduh lah dua orang, cerita punya cerita rupanya anggota DPRD dan kuli bangunan.
Kuli bangunan bertanya kepada anggota DPRD, "Enak ya pak jadi anggota dewan, gaji dan tunjangan besar, kerjanya ga' panas-panasan, sering keluar kita (baca: studi banding?". Dengan nada iseng anggota DPRD tersebut berucap: "Bapak ga' kuat jadi anggota dewan, biar aku aja pak". Soalnya jadi anggota dewan itu berat, kalau ga' punya 1 Milyar jangan mimpi lah, kecuali orang punya popularitas. Gaji dan tunjangan paling-paling cuma 25 juta. Setiap hari kalau ada orang yang datang minta bantuan, setidaknya kita bantu walau hanya sedikit. Punya tanggung jawab yang besar terhadap dapil kita. Kalau ada orang yang susah, lapar, tertindas didapil kita kita yang dosa jika tidak membantu. Belom lagi disumpah dan dihujat orang sana sini. Pertanggung jawabannya sangat besar yaitu kepada masyarakat. Belom lagi balek modal kampanye, hutang sana sini. Intinya banyak tidak enaknya dari pada enaknya. Makanya saya katakan bapak pasti tidak kuat biar saya saja. Tapi kalau cerita pahala atau kebaikan atau dosa banyak yang kami dapat, karena mewakili orang banyak🤣🤣🤣.
Kemudian anggota dewan itu balik betanya, "Lebih enak bapak jadi tukang bangunan?." Tukang bangunan menjawab: "enaknya di mana, upah cuma 100 ribu perhari, satu bulan baru 3 juta". Memang sih kerja kita ga' berat, cuma buat rumah orang. Makan pas-pasanan, hutang sana sini ga' ada, pergi pagi pulang petang, bisa ngumpul sama kelaurga. Badan agak hitam kalau sudah panas-panasan. Dikit- dikit kecipratan duit Anggita dewan kalau lagi reses 🤣🤣🤣.
Setelah selesai mereka bercerita, hujan pun selesai. Mereka pulang keruang masing-masing. Intinya setiap yang kita kerjakan punya beban dan resiko sesuai dengan bobot kesulitan masing-masing.
Wallahu'alam.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar