Khasanah Rcl

Dr. Khasanah, M. Pd Dosen di Prodi Magister Teknologi Pendidikan-Universitas Islam As-Syafi'iyah Jakarta Owner dan Pengelola Preschool dan Daycare Rumah Ceria...

Selengkapnya
Navigasi Web
Menikmati Bahagia dengan merasakan pemberian Tuhan
Menikmati pemberian Tuhan

Menikmati Bahagia dengan merasakan pemberian Tuhan

Bahagia itu milik setiap diri. Bahagia menjadikan setiap diri lepas semua beban yang ada. Saat itulah manusia akan mudah mengerjakan segala sesuatu nya dengan lapang dada.

Setiap penberian Tuhan pasti bawa manfaat. Tak ada yang sia-sia. Hanya diri kita saja yang kadang tak sempat menikmatinya dengan sempurna. Berhenti sejenak untuk merasakan setiap nikmat Tuhan adalah dapat diilakukan dengan mengucapkan bismilllah ( dengan nama Allah). Bismillah ketika.memulai segala sesuatunya itu artinya kita ingat akan pemberi nikmat yaitu Allah Swt. Menyertakan Allah dalam setiap kita menggunakan nikmat Allah tersebut. Sehingga Allah pun menyertakan diri Nya dalam aktifitas kita tersebut.

Allah memelihara hambanya dan memberi hidayah, inilah yang kiya butuhkan dalam aktifitas kita di pagi sampai dengan malam hari bukan? Pentingnya pertolongan Allah karena kita ingin selalu mencapai tujuan yang kita belum tahu bagaimana hasil setiap yang kita rencakan dengan kacamata manusiawi, namun taqdir apa yang terjadi hanya Allah yang tahu. Oleh karena itu awalilah dengan bismillah dan doa yang baik dalam aktifitas pagi kita dengan zikir setelah fikir kita. Berdoalah setelah semua kita rencakan dengan batin yang bersih kita.

Yakin lah bahwa Allah tak pernah tidur apalagi mengantuk. Allah mengawasi dengan teliti setiap kelakuan dan cara kita merespons segala sesuatunya. Kesadaran ini akan menentramkan kita bukan? Ya so pastilah..akan tumbuh rasa ikhlas dengan pencapaian setiap tahapan yang kita raih tersebut.

Betapa maha kuasa nya Allah yang kemudian melegalkan dengan hasil yang sama dengan perencanaan hambanya. Namun ada juga yang Allah tunda keberhasilannya alias gagal menurut sebagian manusia. Menurut saya itu adalah kemenangan yang tertunda. Yakinkan diri bahwa allah akan menjadikan kita lebih baik lagi kedepan dengan pencapaian- pencaoaian kita tersebut.

Keyakinan ini dalam Islam di sebut dengan aqidah yang melahirkan keimanan yang mendalam pada Allah Swt. Apapun itu menanjadi hak Tuhan. Tubuh ini bukan milik kita, namun milik Allah semata. Kita hanya titipkan saja sebagai fasilitas hidup. Nah oleh karena itu Allah maha tahu proses yang harus kita jalani demi perawatan tubuh kita. Allah tahu kemampuan otak manusia, kesanggupan hati manusia menerima beban dan kesiapan berkelakuan yang baik dan buruk.

Allah tahu apa yang kita butuhkan dalam hidup ini. Akan Allah berikan kecukupannya jika sungguh- sungguh berusaha mendapatkan setiap kebutuhan itu. Allah tahu porsi yang tepat buat memenuhi hajat manusia. Karena itu percayakan aaja semua pada Tuhan dan tidak boleh berburuk sangka pada sang Khaliq Allah swt.

Bersabarlah menghadapi segala sesuatu yang kita inginkan atau tak kta inginkan adalah sikap yang selalu kita kerepankan. Menunggu jawaban Allah atas usaha dan doa yang telah kita lakukan dan panjatkan dalam sikap kepasrahan diri.

Kita coba ambil contoh adalah Covid 19 ini telah membawa perubahan besar-besaran dalam dunia ini. Perubahan yang mana manusia belum tahu akan menjari begini kini. Perubahan dalam dunia ekonomi, pendidikan , sosial, budaya, politik dan lini kehidupan lainnya.

Seolah Allah ingin menvalidasi iman kita. Apakah benar sudah iman kita?

Sudah pasrahkan kita pada-Nya?

Kehebatan atas kecanggihan alat dan media produk era digital dan industri 4.0 tak akan ada penyempurnaannya jika ada validasi dalam skala besar besaran tentunya. Kendala penggunaan media interaktif zoom begitu terasa kini, kekuatan jaringan internet yang cukup bagi aktifnya media tersebut menjadikan hanya kalangan berduit saja yang dapat menikmati media interaktif tersebut. Nah, tentu hal ini tidak diinginkan pemerintah disaat adanya program pemerataan pemerintah.

Kendala keterbatasan jaringan dengan pemakaian wifi dan kabel data ini membuat pemerintah harus memberi kan cuma- cuma paket data ini. Diperuntukkan bagi siswa dan pelajar, mahasiswa dan guru. Dimasa covid ini semua proses pendidikan tidak berjalan lancar tanpa itu. Ini lah keputusan dadakan dari pemetintah dalam waktu sesingkat nya direncakan. Belum pernah ada keputusan bagini selama masa sebelum cocid 19.

Contoh lainnya adalah adanya pengaturan oleh pemerintah terhadap miras misalnya, adalah sangat pentimg bagi masyarakat, khusunya nasib generasi muda kita kedepam. Sudah tepat kah peraturan presiden yang di buat dan di putuskan dalam waktu singkat. Selayaknya pemerintah jangan pernah menyakiti hati kaum muslimin itu dengan pelegalan produk tersebut. Kemudian kemudiam Perpres tersebut di cabut kembali dengan alasan mengganggu kenyaman yang alhirnya tentu berimbas pada bahagianya rakyat Indonesia penganut Islam khususnya yang mayoritas ini. Bahagia dalam scub besar, dan luas dimanapun ummat Islam berada. Dalam Islam kita paham bahwa miras itu haram karena buat suasana tidak sadar dan tidak produktof tentunya ya.

Luar biasa hebatnya perencaan Allah namun sebaliknya, sudahkan kita ikhlas menerima apapun keputusan Allah tersebut. Saat ikhlas maka saat itulah kita merasakan bahagia .amin yra

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ulasan yang sangat menawan. Saya larut dalam tulisan. Salam kenal dan salam literasi.

04 Mar
Balas



search

New Post