Pandemik ini membuat kami tidak bisa bertemu. Bisanya setiap bulan puasa, kami selalu buka puasa bersama. Kami adalah empat sekawan yang telah berteman lebih dari 10 tahun. Pertemanan ini awalnya biasa saja. Tapi, karena kami merasa cocok dan nyaman, pertemanan ini awet sampai sekarang.

Berteman itu seperti penjual minyak wangi dan pandai besi. Apabila kita berteman dengan penjual minyak wangi, maka kita akan kecipratan wanginya. Apabila kita berteman dengan pandai besi, maka akan kecipratan bau besinya. Ini adalah sebuah perumpamaan yang dapat diartikan 'Apabila kita berteman baik dengan orang shaleh/shalehah, maka kita akan menjadi shaleh/ shalehah. Apabila kita berteman baik dengan orang penggunjing, maka kita akan suka menggunjing juga.'

Teman yang baik itu akan selalu mengingatkan kita jikalau kita berbuat salah dan memberitahukan kita pada kebaikan dan kebenaran. Maka, jika ada teman baikmu menegurmu karena sikapmu yang kurang pantas, itu tandanya dia menyayangimu. Sebaliknya teman yang tidak baik adalah teman yang membicarakan keburukanmu di belakangmu.

Teman baik itu salah satu rezeki yang Allah berikan kepada kita. Kita bisa berteman dengan siapa saja, namun teman yang baik dan tulus itu sulit didapatkan. Kalau kalian pernah menonton Drama korea 'World of Married,' tentu kalian akan tahu betapa menderitanya pemeran wanita utama Sun Woo. Setelah sekian lama, ia baru mengetahui suaminya selingkuh dan teman-teman dekatnya ternyata sudah lama mengetahui perselingkuhan suaminya namun tidak memberitahukannya. Mereka bahkan bersekongkol menutupi perselingkuhan suaminya. Inilah yang disebut 'Backstabbing Friend' atau 'Fake Friend'. Teman palsu itu lebih berbahaya dari musuh, karena tidak terdeteksi oleh sifat kenaifan kita. Kalau suatu saat kita menyadari ada teman palsu di antara kita, tinggalkan mereka. Mungkin ini saatnya menemukan teman -teman baik. Bukankah untuk mendapatkan air yang jernih dari sumur yang baru di bor, harus di saring dahulu?