“Usia seperti cinta, tak dapat disembunyikan”

(William Shakespeare)

Setelah disibukkan dengan memeriksa kertas-kertas ujian semester anak-anak, kuraih gawaiku dan pilihan pertama adalah membuka whatshap untuk melihat kalau ada informasi penting yang masuk, langsung saja kubuka percakapan di whatshap. Terlihat sudah banyak pesan yang masuk dan belum sempat dibaca. Di antara sekian banyak pesan yang masuk, percakapan di grup semasa sekolah di madrasah aliyah dulu yang menarik perhatian untuk segera dibaca.

Terlihat sudah banyak pesan yang dikirim dan semunya berisi ucapan selamat kepada salah seorang teman yang akan melaksanakan resepsi pernikahan untuk buah hati mereka. Serasa tidak percaya, begitu cepatnya waktu berlalu, rasanya baru kemaren menikmati indahnya kebersamaan, bercanda dan menikmati masa-masa indah di madrasah, e……..tau-tau sekarang sudah mau punya mantu.

Tetiba saja alam bawah sadarku diingatkan bahwa ternyata perjalanan hidup sudah cukup panjang, tentunya sudah banyak kisah yang mengisi perjalanan ini. tidak salah kalau diantara teman-teman ada yang telah mempunyai menantu atau bahkan sudah punya beberapa orang cucu, serta menyandang status sebagai nenek/kakek muda. Disamping itu di antara teman-teman seangkatan banyak juga yang sudah dipanggil oleh sang pemilik kehidupan.

Bukannya lupa diri, mungkin karena aktivitas dengan teman-teman di tempat kerja membuat kita merasa masih muda, ditambah lagi dengan kehadiran anak-anak yang masih kecil-kecil, walau usia sudah mendekati kepala lima.

Semoga saja dihari-hari yang akan datang diusia yang sudah tidak muda lagi bisa diisi dengan hal-hal yang positif dan bermanfaat untuk diri sendiri dan bagi orang lain. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw yang artinya “ Sebaik-baik manusia adalah yang panjang umurnya dan baik pula perbuatannya dan seburuk-buruk manusia adalah yang panjang umurnya dan buruk pula perbuatannya.”

Baiti Jannati,12 Juni 2020