#09

Kerinduan Fatimah sudah tidak terbendung lagi untuk bisa hadir di sekolah yang dicintainya. Setelah sekian lama ia ingin mendengar langsung suara gurunya dan menatap wajah mereka yang teduh. Dan kerinduan itu akan menjadi kenyataan pekan depan, pembelajaran tatap muka disekolahnya dimulai. Wali kelasnya telah membagikan kehadirannya dan teman-temannya melalui grup WA kelas. Ia melihat namanya berada pada sift 2 yaitu hari Selasa-Kamis-Sabtu. Persiapan pun mulai ia lakukan, mencari seragam sekolah yang sudah lama tidak terjamah, tas sekolah, sepatu dan kaus kaki. Ia ingin di hari pertama ia sekolah semua sudah siap untuk digunakan.

Pada hari Senin sekolah sudah ramai dengan kehadiran anak-anak, terlihat sekali raut bahagia terpancar di wajah mereka walau harus melalui protokol kesehatan dulu, dicek suhu tubuh dan mencuci tangan sebelum masuk ke dalam kelas. Kelas yang bisa penuh dengan kursi dan meja sebanyak jumlah siswa sekarang dikurangi separonya. Bu Dina berjalan menuju kelasnya, dan beberapa meter sebelum sampai ke kelas seorang siswa mencegat langkahnya.

“Bu, saya masuk hari ini ya bu,” kata Fatimah kepada Bu Dina. Sebelum gurunya memberikan persetujuan, Fatimah sudah menjelaskan terlebih dahulu ternyata sift belajar tatap mukanya sama dengan adiknya. Sementara sepatu yang akan dipakai cuma satu bergantian memakainya. Fatimah berjalan ke dalam kelas meninggalkan Bu Dina yang tertegun mendengar penjelasan muridnya. Ada yang terasa perih di dinding hatinya mendengar pengakuan yang tak terduga ini.

Payakumbuh, 09-01-2021