khairiyati

Teruslah menulis....mana tahu di antara tulisan kita bisa mengispirasi dan memotivasi orang lain... ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Heart to Heart

Heart to Heart

#03

                Pertama kali mengetahui kalau anak sudah pandai berbohong, bandel, pemalas dan bertingkah laku tidak seperti biasanya. Padahal dulunya dia anak manis, selalu mendengar kata orang tua dan sikapnya pun tidak ada yang mengecewakan. Menghadapi keadaan yang seperti ini,  apakah kita harus meledak-ledak mengomelinya atau menghukumnya dengan mengurung di kamar?

            Zaman sudah berganti cara mengatasi masalah  mesti diubah, marah dengan mengeluarkan makian, atau tindakan pisik tidak akan menyelesaikan masalah. Memang harus diakui kita pasti merasa kecewa terhadap apa yang telah dilakukannya. Nah..apa yang harus kita lakukan bila mengalami keadaan seperti ini?

            Uraian berikut diantara kiat-kiat yang mungkin dapat memberi solusi pemecahannya.

1.     Sentuh hatinya

Apabila kita dihadapkan dengan kasus seperti di atas, pastilah hati kita akan merasa kecewa, kesal dan rasa marah yang terkadang sudah sampai di ubun-ubun. Memuntahkan kemarahan dan kekesalan bukanlah cara yang bijaksana, walaupun sebenarnya kita perlu perjuangan yang berat berdamai dengan hati kita sendiri.

Kita mencoba mendekatinya seolah-olah tidak terjadi apa-apa, hal ini tentu akan membuat anak merasa nyaman dan tidak merasa seperti seorang terdakwa yang siap untuk diadili.

Kalau kondisi seperti ini sudah terwujud nanti dengan mudah kita akan bisa mendapatkan penjelasan tentang apa yang sebenarnya tengah terjadi atau bahkan akan mendapatkan cerita yang lebih banyak lagi yang kita kira.

2.    Menjadi pendengar yang baik

Beri kesempatan kepada anak untuk bercerita, suruh ia menyampaikan apa saja yang ingin ia sampaikan. Cukuplah orang tua menjadi pendengar saja terlebih dahulu agar semua informasi yang kita dapatkan bisa diperoleh secara lengkap.

3.    Memberikan penekanan dan pembelajaran

Setelah menjadi pendengar yang baik, barulah orang tua harus mengambil perannya sebagai pemberi solusi dari permasalahan yang timbul. Orang tua harus memberikan penekanan-penekanan kepada anak bagaimana ia harus bersikap ke depannya dan bisa mengambil pelajaran dari apa yang telah dilakukannya. Sehingga anak akan mendapat gambaran yang jelas bagaimana ia harus bersikap.

4.    Membuat komitmen bersama

Hal lainnya yang tidak kalah penting  adalah adanya komitmen bersama antara anak dengan orang tua mengenai langkah-langkah yang akan diambil bila terjadi kesalahan yang sama. Kalau masing-masing sudah komit dengan kesepakatan yang dibuat insyaallah permasalahan di atas tidak akan terulang lagi. Dan orang tua harus tegas dengan komitmen yang telah dibuat.

 

Berbicara dari hati ke hati akan membuat ikatan batin antara anak dengan orang tua akan semakin kuat.

 

Payakumbuh, 03-01-2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post