“Jangan setengah hati menjadi guru, karena anak didik kita

telah membuka sepenuh hatinya”

Ki Hajar Dewantara

Menjadi guru adalah profesi yang sangat mulia, karena guru berperan dalam mengajar dan mendidik generasi penerus bangsa. Di tangan seorang guru diharapkan lahirnya pribadi-pribadi dengan kecerdasan pikiran, kekayaan hati dan keindahan budi pekerti.

Seiring perkembangan zaman dan kecanggihan teknologi, guru bukan lagi satu-satunya sumber ilmu bagi siswa. Dengan gawai ditangan, mereka dengan mudah berselancar di dunia maya untuk mencari informasi yang ingin diketahui. Dengan cepat data dan informasi yang diminta berhasil diperoleh.

Sungguhpun demikian bukan berarti peran guru bisa digantikan dengan kecanggihan teknologi tersebut. Peran guru masih sangat dibutuhkan dalam mendidik dan membina kepribadian siswa.

Guru tentunya tidak ingin keberadaan mereka digantikan oleh Hp yang ada ditangan siswa. Agar perannya menjadi lebih berarti di zaman now, seorang guru harus berusaha menjadi guru idaman bagi siswa. Untuk menjadi guru idaman seorang guru tentu harus memiliki beberapa kriteria. Nah…apa saja kriterianya:

1. The Learner

Diantara tugas guru adalah transfer of knowledge kepada siswa, berbekal ilmu dan kecakapan yang dimiliki bukan berarti seorang guru itu hebat dalam segala hal, oleh karenanya disamping mengajar seorang guru juga harus mau untuk belajar. Terlebih di era milenial, banyak terjadi perubahan-perubahan dalam proses pembelajaran, terlebih lagi dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), guru dituntut mampu menggunakan perangkat dan aplikasi yang mendukung PJJ. Disinilah pentingnya guru menambah ilmunya berkaitan dengan penggunaan IT dan aplikasi untuk memperlancar proses PJJ, sehingga tidak ada lagi ada guru yang gaptek dengan tekhnologi,

2. The Visionary

Seorang guru harus mempunyai visi yang tertuang dalam ide-ide yang nantinya diterapkan dalam kegiatan pembelajaran yang bertujuan untuk memajukan dunia pendidikan..

3. The Leader

Seorang guru adalah pemimpin untuk anak didiknya. Guru lah yang memegang kendali dalam proses pembelajaran yang dilaksanakannya di kelas. Bagaimana cara ia mengelola kelas dan penyampaian materi kepada siswa gurulah yang menentukan.

4. The Communicator

Dalam menyampaikan materi pembelajaran, guru dituntut bisa menggunakan segala hal yang dapat memudahkan penyampaian pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi yang berkembang pada saat ini. Guru tidak hanya menggunakan buku-buku paket yang tersedia di perpustakaan sekolah sebagai bahan rujukan siswa. Tapi bisa membagikan materi pembelajaran dengan memanfaatkan blogger, facebook, instagram, tweeter dan lain-lain.

5. The Adaptor

Seorang guru hendaknya dapat membaca kurikulum dan menyesuaikannya dengan situasi dan karakteristik siswa. Seperti yang sering dikemukakan bahwa anak bukanlah kertas putih kosong, tapi mereka memiliki kemampuan yang dimilikinya. Disinilah peran guru untuk tidak terburu-buru membuat anak cepat paham tapi beri kesempatan kepada anak untuk mencari dan menggali dengan literasi.

Disamping lima kriteria di atas, ada hal lain yang juga sangat penting yang harus diperhatikan seorang guru untuk menjadi guru idaman yaitu menjadi guru uswatun hasanah. Sebagimana yang dijelaskan dalam kma 183 : “Guru adalah orang yang bisa “diguru dan ditiru”. Ucapannya bisa diterima dan perilakunya bisa diteladani. Guru adalah sosok teladan yang baik. Falsafah ini mengisyaratkan bahwa tranformasi dan internalisasi nilai-nilai agama dalam diri peserta didik utamanya adalah melalui keteladanan guru. Cara berfikir, bersikap dan bertindak seorang guru harus bisa menjadi model terbaik bagi peserta didik dalam kehidupan sehari-hari sehingga memungkinkan nilai-nilai akhlak mulia dapat terinternalisasi dalam diri peserta didik melalui interaksi dengan guru selama proses pembelajaran.”

Apabila semua hal di atas dapat diimplementasi guru dalam keseharian dan selama proses PBM, pastilah dia akan mampu menjadi guru idaman di abat 21.

#bimtekqur’anhaditsmts

#madrasahhebatbermartabat