Wiwik Handayani

Lahir di kota Malang, Jawa Timur dan meletakkan nasib dan peruntungan di kota Bekasi, Jawa Barat ...

Selengkapnya
Navigasi Web

MODUL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA TEKS PUISI KELAS VIII

MODUL PEMBELAJARAN

BAHASA INDONESIA

KELAS VIII

NAMA : WIWIK HANDAYANI, S.Pd

MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA

KELAS : VIII

SEMESTER : 1 (SATU)

TAHUN AJARAN : 2022/2023

SMP NEGERI 30 BEKASI

Jl. Wibawa Mukti II, Perum Bumi Asih Indah Kel. Jatiasih, Kec. Jatiasih Kota Bekasi 17423

Email: [email protected] Website : https://smpn30kotabekasi.sch.id/

( Telp. (021) 8228057

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberi nikmat sehat sehingga modul pembelajaran kelas VIII ini dapat selesai tepat waktu tanpa ada halangan. Modul ini dibuat sebagai bahan ajar pendamping untuk mempersiapkan kelas VIII menghadapi pembelajaran tahun ajaran 2022/2023

Terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Elin Rosmaya, M.Pd selaku Dosen pembimbing dan Ibu Aesah, M.Pd selaku guru pamong dalam kegiatan PPG Daljab Kategori I UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON, yang turut berperan dalam penyusunan modul belajar ini. Tak lupa penulis juga ucapkan mohon maaf apabila dalam penyusunannya, modul ini masih ditemukan kesalahan dan kekurangan.. Saya selaku penulis selalu siap menerima kritik dan saran yang membangun dalam perbaikan penulisan modul pembelajaran di masa depan.

Bekasi, 14 Agustus 2022

Satuan Pendidikan : SMPN 30 BEKASI

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : VIII-8/ 1

Materi Pokok : Teks Puisi

Alokasi Waktu : 9 JP (9 x 40 menit)

3 x Pertemuan

Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator Pencapaian Kompetensi

3.8 Menelaah unsur-unsur pembangun teks puisi (perjuangan, lingkungan hidup, kondisi sosial, dan lain-lain) yang diperdengarkan atau dibaca.

3.8.1 Menganalisis unsur-unsur pembangun teks puisi yang dibaca.

3.8.2 Menyimpulkan unsur-unsur pembangun puisi yang dibaca.

3.8.3 Mengevaluasi unsur-unsur pembangun puisi yang telah dianalisis sebelumnya.

HOTS: menganalisis (C4), menyimpulkan (C5), mengevaluasi (C5)

4.8. Menyajikan gagasan, perasaan, pendapat dalam bentuk teks puisi secara tulis/ lisan dengan memperhatikan unsur-unsur pembangun puisi

4.8.1 Menentukan topik penulisan puisi.

4.8.2 Menganalisis diksi yang sesuai topik penulisan puisi.

4.8.3 Mengembangkan diksi menjadi bentuk puisi yang utuh.

4.8.4 Menyunting teks puisi dengan memperhatikan unsur-unsur pembangunnya.

4.8.5 Mengkreasikan ide/gagasan dalam bentuk teks puisi secara lisan dengan memperhatikan tekanan, nada, lafal, intonasi, dan ekspresi.

LOTS: menentukan (C3)

HOTS: menganalisis (C4), mengembangkan (C6), menyunting (C5), mengkreasikan (C6)

Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan pembelajaran dengan model Project Based Learning berbantuan media salindia dan video (Power Director) peserta didik mampu:

· Menentukan topik penulisan puisi dengan menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

· Menganalisis diksi yang sesuai topik penulisan puisi dengan menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

· Mengembangkan diksi menjadi bentuk puisi yang utuh dengan menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

· Menyunting teks puisi dengan memperhatikan unsur-unsur pembangunnya dengan menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

· Mengkreasikan ide/gagasan dalam bentuk teks puisi secara lisan dengan memperhatikan tekanan, nada, lafal, intonasi, dan ekspresi dengan menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

MATERI TEKS PUISI

Pengertian Puisi Menurut Para Ahli

1. H.B. Jassin

Menurut H.B. Jassin menyatakan bahwa puisi adalah sebuah pengucapan dengan sebuah perasaan yang didalamnya mengandung sebuah fikiran-fikiran dan tanggapan-tanggap

2. Ralph Waldo Emerson

Menurut Ralph Waldo Emerson menyatakan bahwa puisi ialah mengajarkan sebanyak mungkin dengan kata-kata yang sedikit mungkin.

3. Waluyo

Menurut Waluyo menyatakan bahwa puisi ialah sebuah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan sebuah kata-kata kias (imajinatif).

4. Edwin Arlington Robinson

Menurut Edwin Arlington Robinsonmenyatakan bahwa puisi ialah suatu bahasa yang menyampaikan sesuatu yang sukar hendak dinyatakan, tidak diperkirakan sama dan ada puisi yang benar atau sebaliknya.

Jenis-Jenis Puisi

1. Puisi Lama

Puisi lama ialah sebuah puisi yang masih terikat oleh suatu aturan-aturan. Aturan puisi lama ini seperti jumlah kata yang terdapat dalam 1 baris, jumlah barisnya terdapat dalam 1 bait, persajakan atau rima, banyak suku kata pada tiap baris, dan irama.

Jenis-Jenis Puisi Lama

Mantra ialah suatu ucapan-ucapan yang masih dianggap mempunyai suatu kekuatan gaib Pantun ialah salah satu puisi lama yang memiliki ciri yang bersajak a-b-a-b, pada tiap barisnya terdiri atas 8 hingga 12 suku kata, pada 2 baris awal pantun disebut dengan sampiran, pada 2 baris berikutnya disebut dengan sebagai isi, tiap bait 4 baris. Karmina ialah salah satu jenis pantun yang kilat seperti sebuah pantun tetapi sangat pendek.Seloka ialah sebuah pantun yang berkaitan. Gurindam ialah salah satu jenis puisi yang terdiri dari tiap bait 2 baris, yang bersajak a-a-a-a, dan biasanya berisi sebuah nasihat. Syair ialah salah satu jenis puisi yang bersumber dari sebuah negara Arab dan yang mempunyai ciri pada tiap bait 4 baris, bersajak a-a-a-a, yang biasanya berisi sebuah nasihat atau sebuah cerita. Talibun ialah sebuah pantun genap yang tiap baitnya terdiri dari sebuah bilangan genap seperti 6, 8, ataupun 10 baris.

Ciri-Ciri Puisi lama

Puisi lama mempunyai ciri-ciri yang bisanya berupa puisi rakyat dan tidak ada nya nama sih pengarangnya. Pada puisi lama masih terikat oleh berbagai suatu aturan-aturan yang seperti dari jumlah baris pada setiap baitnya, sajak serta jumlah suku kata pada setiap barisnya. Pusi lama biasanya disampaikan dari mulut ke mulut dan bisa disebut dengan sastra lisan. Pada puisi lama menggunakan sebuah majas atau suatu gaya bahasa tetap dan klise. Pada puisi lama biasanya berisikan tentang sebuah kerajaan, fantastis, serta istanasentris.

2. Puisi Baru

Puisi baru ialah sebuah puisi yang sudah tidak terikat oleh suatu aturan, berbeda dengan puisi lama. Puisi baru mempunyai sebuah bentuk yang lebih bebas dibandingkan dengan puisi lama baik dalam jumlah baris, suku kata, ataupun rima.

Jenis-Jenis Puisi Baru

Balada ialah salah satu jenis puisi baru. Balada ialah sebuah puisi tentang cerita. Balada terdiri dari 3 bait dan masing-masing dengan 8 larik serta dengan suatu skema rima a-b-a-b-b-c-c-b. Lalu skema rima nya berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c. Pada larik terakhir dalam suatu bait pertama digunakan refren dalam bait-bait selajutnya. Himne ialah salah satu jenis puisi yang digunakan sebagai sebuah pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau seorang pahlawan. Ode ialah salah satu jenis puisi yang berisikan tentang sebuah sanjungan bagi orang yang telah berjasa. Pada puisi ini nada serta gayanya sangat resmi, yang bernada sangat anggun, dan membahas sesuatu yang mulia, mempunyai sifat yang menyanjung baik itu terhadap pribadi tertentu atau suatu peristiwa umum. Epigram ialah salah satu jenis puisi yang mempunyai isi berupa tuntunan atau suatu ajaran hidup. Romansa ialah salah satu jenis puisi yang berisikan tentang sebuah luapan perasaan penyair tentang sebuah cinta kasih. Elegi ialah salah satu jenis puisi yang berisikan tentang sebuah kesedihan. Satire salah satu jenis puisi yang yang isinya berisikan tentang sebuah sindiran atau suatu kritikan. Distikon ialah salah satu jenis puisi yang pada tiap baitnya terdiri dari 2 baris (puisi 2 seuntai). Terzinaa ialah salah satu jenis puisi yang pada tiap baitnya terdiri dari 3 baris (puisi 3 seuntai). Kuatrain ialah salah satu jenis puisi di tiap baitnya terdiri dari 4 baris (puisi 4 seuntai). Kuint ialah salah satu jenis puisi di tiap baitnya terdiri dari 5 baris (puisi 5 seuntai). Sektet ialah salah satu jenis puisi di tiap baitnya terdiri dari 6 baris (puisi 6 seuntai). Septime, ialah salah satu jenis puisi di tiap baitnya terdiri dari 7 baris (puisi 7 seuntai). Oktaf atau Stanza ialah salah satu jenis puisi baru yang mempunyai ciri pada tiap baitnya terdiri 8 baris (double kutrain atau bisa disebut dengan puisi 8 seuntai). Soneta ialah salah satu jenis puisi baru yang mempunyai ciri yaitu terdiri dari 14 baris yang terbagi menjadi 2, pada 2 bait pertama masing-masing terdiri dari 4 baris dan pada 2 bait kedua masing-masing 3 baris.

Ciri-Ciri Puisi Baru

Dapat diketahui nama sih pengarangnya Pada suatu perkembangannya secara lisan serta tertulis. Puisi baru tidak terikat dengan berbagai aturan-aturan seperti rima, jumlah baris dan suku kata. Pada puisi baru menggunakan majas yang dinamis atau berubah-ubah. Yang berisikan tentang sebuah kehidupan. Pada puisi baru biasanya lebih banyak memakai sajak pantun dan syair. Mempunyai sebuah bentuk yang lebih rapi dan simetris. Mempunyai sebuah rima akhir yang teratur. Pada puisi tiap-tiap barisnya berupa sebuah kesatuan sintaksis. Unsur-Unsur Puisi

Puisi harus mempunyai 2 Unsur ini yaitu struktur fisik dan struktur batin puisi, berikut ini penjelasannya :

1. Struktur Fisik Puisi

Perwajahan Puisi (Tipografi), yaitu suatu bentuk puisi yang seperti halaman yang tidak dipenuhi dengan kata-kata, tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya, hingga pada baris puisi yang tidak selalu dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. Hal tersebut menentukan sebuah pemaknaan terhadap puisi. Diksi adalah pemilihat kata-kata yang dilakukan oleh sih penyair dalam sebuah puisinya. Karena puisi ialah sebuah bentuk karya sastra yang sedikit kata-katanya bisa mengungkapkan banyak, oleh karena itu kata-katanya harus dipilih secermat mungkin. Pada pemilihan kata-kata dalam sebuah puisi erat kaitannya dengan makna, keselarasan bunyi, dan urutan kata. Imaji, ialah sebuah kata atau susunan kata yang mengungkapkan sebuah pengalaman indrawi, misalnya sebuah penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Imaji ini terbagi atas tiga yaitu imaji suara (auditif), imaji penglihatan (visual), dan imaji raba atau sentuh (imaji taktil). Imaji mengakibatkan sih pembaca seakan-akan melihat, mendengar, dan merasakan apa yang dialami oleh penyair. Kata Konkret, ialah sebuah kata yang memungkinkan memunculkan sebuah imaji karena bisa ditangkap indera yang mana kata ini berhubungan dengan suatu kiasan atau lambang. Seperti kata konkret “salju” yang dimana melambangkan sebuah kebekuan cinta, kehampaan hidup, dll, sedangkan pada kata kongkret “rawa-rawa” melambangkan sebuah tempat kotor, tempat hidup, bumi, kehidupan dan lain sebaginya. Gaya Bahasa, ialah suatu penggunaan bahasa dengan menghidupkan atau meningkatkan suatu efek dan menimbulkan sebuah konotasi tertentu dengan bahasa figuratif yang menyebabkan sebuah puisi menjadi prismatis, yang artinya memancarkan banyak makna atau kaya makna. Gaya bahasa ini disebut dengan majas. macam-macam majas yaitu antara lain metafora, simile, personifikasi, litotes, ironi, sinekdoke, eufemisme, repetisi, anafora, pleonasme, antitesis, alusio, klimaks, antiklimaks, satire, pars pro toto, totem pro parte, hingga paradoks Rima/Irama ialah sebuah persamaan bunyi puisi yang baik di awal, tengah, dan akhir baris puisi. Rima mencakup yakni: Onomatope (sebuah tiruan terhadap bunyi seperti /ng/ yang memberikan suatu efek magis puisi staudji C. B); Bentuk intern pola bunyi (aliterasi, asonansi, persamaan akhir, persamaan awal, sajak berselang, sajak berparuh, sajak penuh, repetisi bunyi (kata), dan sebagainya; Pengulangan sebuah kata/ungkapan ritma ialah tinggi rendah, panjang pendek, keras lemahnya bunyi. Rima sangat menonjol dalam pembacaan sebuah puisi.

2. Struktur Batin Puisi

Tema/Makna (sense); media pusi ialah suatu bahasa. Tataran bahasa ialah suatu hubungan tanda dengan makna, maka pusi harus mempunyai sebuah makna ditipa kata, baris, bait, dan makna keseluruhan. Rasa (Feeling) yaitu suatu sikap penyair yang mengenai pokok permasalahan yang terdapat di dalam puisinya. Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya akan sebuah latar belakang sosial dan psikologi penyair, misalnya seperti latar belakang pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas sosial, kedudukan dalam sebuah masyarakat, usia, pengalaman sosiologis dan psikologis, dan dalam pengetahuan. Pada kedalaman pengungkapan sebuah tema dan ketetapan dalam menyikapi sebuah masalah tidak tergantung dari sebuah kemampuan penyair memilih sebuah kata-kata, rima, gaya bahasa, dan bentuk puisi saja, namun juga dari sebuah wawasan, pengetahuan, pengalaman, dan keperibadian yang terbentuk oleh suatu latar belakang sosiologis dan psikologisnya. Nada (tone) ialah suatu sikap penyair terdapat pembacanya. Nada berhubungan dengan tema dan rasa. Penyair bisa menyampaikan suatu tema baik dengan suatu nada yang menggurui, mendikte, bekerja sama dengan pembaca dalam pemecahan sebuah masalah, menyerahkan masalah kepada sih pembaca, dengan nada sombong, menganggap bodoh dan rendah pembaca, dan lain sebagainya. Amanat/tujuan maksud (intention) yaitu sebuah pesan yang akan disampaikan oleh sih penyair kepada sih pembaca yang terdapat di dalam puisi tersebut.

MUSIKALISASI PUISI

PEMBACAAN PUISI DENGAN IRINGAN MUSIK

https://www.youtube.com/watch?v=CeiMxksNMsE

TEKS PUISI YANG ARRASEMEN DAN DINYANYIKAN

https://www.youtube.com/watch?v=jb_Lt9j23qQ

Setelah menulis puisi karya sendiri, sekarang kita akan membahas bagaimana menyajikan puisi melalui musikalisasi.

Musikalisasi puisi adalah mengubah puisi menjadi sebuah lagu. Antara puisi dengan musik harus memiliki keselarasan. Dalam musikalisasi puisi, tidak boleh mengganti atau mengubah kata dalam larik puisi. Hal itu disebabkan puisinya sudah tercipta dan dlam musikalisasi puisi aransemen musik tidak boleh mengubah puisi. Aransemen musik pasti dapat menangkap karakter puisi yang digubah.

Puisi yang bernuansa muram dan sedih ditampilkan dalam nada dan irama musik yang bernuansa muram dan sedih pula. Kita harus memiliki kepekaan rasa sehingga dapat menyelaraskan karakter musik dengan puisi yang dipilih sebagai lirik lagunya. Selain itu, kita tidak perlu terpaku pada musikalisasi puisi yang ada.

Kita dapat menciptakan aransemen lagu sendiri yang berbeda dengan teman temanmu. Musik harus sesuai dengan karakter atau isi puisi. Alat musik yang digunakan sebagai pengiringnya pun tidak harus selamanya alat alat musik modern melainkan bisa berupa alat musik daerah. Apabila isi puisi itu bercerita tentang suatu daerah, alat alat musik tersebut lebih tepat digunakan daripada alat alat musik yang bernuansa modern.

SELAMAT BERKREASI.

Penulis

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

keren bu Guru

06 Dec
Balas

Keren Bu guru

03 Dec
Balas

Mantap sekali Bund modulnya. Sukses selalu. Saya sering ke Jatiasih Bund.

03 Dec
Balas



search

New Post