Korban asap Rokok

Kasnida

Senin dapat panggilan ke Padang untuk berkumpul bersama guru yang terjaring dengan time penulis modul PAI dan Bahasa Rab kurikulum Merdeka.

Kami berangkat enam orang dari tanah datar, dua orang dari kaum bapak dan satu sopir. Namanya kaum bapak bapak, ngak bisa berhenti menjadi ahli hisap.

Padahal sudah bermohon saya elegan asap rokok, mereka tetap meneruskan hasrat hatinya, meskipun mereka sudah berusaha untuk membuang asap rokok nya keluar. Namun, namanya asap yang nakal, ada juga yang bertahan di dalam mobil.

Begitu juga saat pulang setelah cara selesai, mereka bertiga silih berganti mengusap rokok.

Kaum ibu terpaksa menerima dengan pasrah tak rela, bau asap yang sesekali sampai ke kerongkongan mereka. Akibatnya pagi Selasa, kerongkongan sangat perih dan batuk mulai menyerang, bahkan dahak dari rongga mulut mulai keluar, batuk dan flu mulai menyerang. Suara mulai tidak keluar, kerongkongan sakit sekali dibawa bicara. Jadwal mengajar banyak, bagaimana mengajar dengan kerongkongan yang perih.

Tak lama sebel berangkat sekolah, dicoba kumur kumur menggunakan ECO Enzyme yang di masukkan ke dalam air setengah gelas dengan 5 tetas. Dicoba berkumur kumur sebanyak 5 kali.

Tak lama kemudian, Alhamdulillah rasa perih yang di rasa sebelumnya mulai reda. Mulut mulai enak dimanfaatkan untuk bicara dan bercerita dengan anak anak sebelum berangkat sekolah. Sampai di sekolah, terus menyemprotkan cairan ECO Enzyme murni ke lubang hidung untuk mencegah flu yang mulai terasa dan kepala sudah berat.

Dengan yakin dan berdoa kepada Allah semoga diringankan dan dijauhkan dari sakit batuk, flu dan demam. Alhamdulillah doa tersebut dikabulkan Allah. Berkat bantuan dan keyakinan akan ke Maha Besaran Allah dalam menelusuri manfaat ECO Enzyme untuk kesehatan.

Mari kita jaga lingkungan dengan mengolah sampai keluarga untuk kesehatan dan kebersihan.

Kasnida.

Batu basa, 2 November 2022