KASMIATI, S.Pd.M.Si

Kasmiati, Lahir di Lapin Enrekang sebuah Desa kecil di Kabupaten Enrekang Provinsi Sulawesi Selatan, pada 14 Maret 1976. Penulis Menyelesaikan Pendidikan SD pad...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tumpang Sari Solusi Menjaga Kestabilan Kesuburan Tanah Dan Hasil Panen  (Lomba Juni 2021)

Tumpang Sari Solusi Menjaga Kestabilan Kesuburan Tanah Dan Hasil Panen (Lomba Juni 2021)

Dunia pertanian bukan hal baru bagi saya. Sebagai anak petani, sejak kecil sudah terbiasa dengan alam pertanian. Saban hari ketika hari libur atau sepulang sekolah pasti saya ke ladang atau ke sawah. Sekedar membantu orang tua sebisanya. Atau sekedar mengantarkan makanan buat mereka berdua. Berbagai tanaman yang mereka tanam sebagai sumber pendapatan pokok bagi keluarga. Untuk mengatasi harga yang anjlok, orang tua menyiasatinya dengan bercocok tanam dengan sistem tumpang sari.

Sistem tumpang sari adalah memadukan dua tanaman atau lebih untuk di taman secara bersamaan, pada lahan yang sama. Ada tanaman induk dan tanaman tumpang. Tumpang artinya sampingan, sari arti tanaman pokok. Rotasi dua atau tiga tanaman, dalam sistem tumpang sari mampu mengoptimalkan kesuburan tanah dan meningkatkan hasil produksi. Hasil produksi yang melimpah dapat meningkan kesejahteraan keluarga. Konsepnya adalah kita menanam dua atau tiga macam tanaman pada lahan yang sama dengan waktu yang hampir bersamaan. Tujuan adalah selainnya menjaga kesuburan tanah secara alami, juga terkait hasil produksi. Contoh konretnya adalah menanam kol bersamaan dengan bawang daun dan cabe besar. Tujuannya petani belum bisa memprediksi ketika musim panen tiba, komoditas mana yang memiliki nilai jual tinggi. Untuk tetap menjaga kestabilan pendapatan kita memakai sistem tanam tumpang sari.

Dengan pola sistem tumpang sari tersebut petani mendapatkan keuntungan yang lebih, dibandingkan dengan tanaman sejenis saja. Kalau petani hanya menaman kol saja, di pasaran yang mahal bawang daun dengan cabe besar. Kalau kita hanya menanam bawang daun saja, di pasaran yang mahal adalah kol dan cabe besar. Selain itu untuk menjaga kesuburan tanah secara alami. Dengan konsep bahwa satu jenis tanaman membutuhkan unsur hara yang berbeda-beda. Sehingga ada pola saling memberi dan menerima.

Contol lain yang umumnya petani tumpang sarikan adalah jagung dengan kacang-kacangan. Mungkin mereka tidak paham secara ilmiah, tetapi mereka belajar dari pengalaman mereka. Bahwa ketika kita tumpang sarikan jagung dengan kacang tanah hasil panen melimpah, dan pemberian pupuk hanya sedikit. Konsepnya adalah tanaman kacang tanah memiliki bintil-binti akar yang mampu menambat nitrogen bebas di udara dan merubahnya menjadi NH2 yang dapat dipergunakan oleh jagung sebagai pupuk. Begitu juga dengan daun kacang tanah yang rontok menjadi humus bagi jagung. Tanaman kacang tanah mengambil manfaat dari tanaman jagung sebagai pelindung dari hama. Selain itu, untuk konsep hasil produksi kita tidak bisa prediksi, apakah harga jagung yang tinggi atau harga kacang yang tinggi. Sehingga untuk mengantisipasinya kita pakai sistem bercocok tanam tumpang sari.

Dengan konsep bercocok tanam dengan teknik tumpang sari, kita berharap kelestarian lingkungan tetap terjaga. Hal ini disebabkan pemberian pupuk, khususnya pupuk kimiawi tidak berlebihan, karena ada pola subtitusi unsur hara alami antara tanaman satu dengan tanaman lainnya. Pola tanaman sistem tumpang sari ini, sangat direkomendasikan karena dengan sistem tumpang sari, kita tidak perlu tenaga besar untuk pemupukan, perawatan dan pengolahan lahan, karena dilakukan pada waktu yang bersamaan. Agar petanian sistem tumpang sari berhasil yang perlu kita perhatikan adalah kesesuai lahan dengan tanaman, kondisi iklim, waktu tanam, jarak tanam dan siklus hidup tanaman. Harapan kita menghasilkan hasil produksi maksimal dengan usaha yang minim. Dan yang lebih penting adalah kelestarian lingkungan tetap terjaga, dan masyarakat bisa sejahtera.

BIODATA

Kasmiati, S.Pd, M.Si, Lahir di Lapin Enrekang, 14 Maret 1976, Pemerintah menugaskan sebagai PNS sejak 2005 di SMK Negeri 2 Enrekang, dan Sejak 2015 dipindah tugaskan sebagai Guru SMAN 10 Enrekang SulSel . Tahun 2011 menjadi Finalis Guru SMK/SMA berprestasi tingkap Propinsi SulSel. Tahun 2019 sebagai finalis guru berprestasi SMA tingkat Nasional.

Penulis bergabung dengan Media Guru pada bulan Desember 2020, menerbitkan 1 buku tunggal, Es Kriem Membentuk Karakterku. 1 buku antologi berkolaborasi dengan Guru SMA/SMK se Kabupaten Enrekang dengan judul Sekolahku Surga Inovasiku, 3 buku antologi pemenang tulisan di gurusiana periode februari dengan judul Ayah Pejuang Keluarga. Pemenang lomba menulis periode maret dengan judul Membumikan Literasi Melalui Tangan Dingin Pemimpin Desa. Pemenang tulisan gurusiana periode April dengan judul Bulan Ramadhan Bulan Ladang Pahala Bagi Ibu.

Penulis dapat dihubungi melalui email:[email protected], WA 082347159734

Tanaman Tumpang sari bawang daun, sawi dan cabe besar

Tanaman Tumpang sari buncis, bawang daun dan sawi

Tanaman Tumpang Sari Pepaya dan cabe rawit

Tanaman Tumpang Sari Jagung dan Kacang Tanah

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren tumpang satunya. Semoga lolos bund

06 Jun
Balas



search

New Post