Jenang Grendul atau Jenang Sapar

Oleh : Kasiyati

Tantangan Hari ke-92 ( tulisan ke-I42 )

#TantanganGurusiana

Adakah makanan ini di tempat bapak ibu berada?. Jenang grendul di sebut juga dengan jenang Sapar.

Makanan ini di sebut jenang sapar karena di buat setiap bulan Sapar. Terbuat dari tepung beras ketan, diuleni dengan air kemudian di buat bulatan-bulatan seperti pentol bakso yang seharga seribu rupiah di sebut dengan grendul.

Lalu di masukkan ke air mendidih yang lebih dahulu sudah dicampur gula merah. Jika bulatan-bulatan adonan ( grendul ) sudah mengambang itu tanda bahwa adonan sudah masak, langkah berikutnya masukkan jladren tepung beras yang sudah dicampur air ke dalam rebusan grendul. Kecilkan api, aduk rata jangan lupa beri garam secukupnya ,tambah gula putih sesuai dengan selera kita dan pandan wangi supaya harum hasilnya. Setelah masak masukkan ke dalam mangkok, bisa disajikan dengan jenang sumsum atau mutiara, beri toping santan di atasnya. Jenang grendul siap dihidangkan. Bisa dinikmati kapan saja baik pagi, siang, sore maupun malam hari.

Jenang grendul sering ditemui pada acara selamatan pernikahan,selamatan ibu hamil, selamatan bayi yang baru lahir dan selamatan orang meninggal.

Jenang sapar telah ada sejak jamannya Wali Songo memiliki makna yang mendalam bagi masyarakat jawa.

Dari beberapa sumber menyampaikan bahwa jenang grendul memiliki makna filosofi antara lain sebagai rasa syukur sebagai simbol doa, persatuan, harapan dan semangat masyarakat Jawa.

Bulatan -bulatan bermakna bahwa kehidupan ini seperti roda , kadang di atas kadang di bawah.