Kasiyati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Bila Cinta Terpilih

Bila Cinta Terpilih

Part 3

Oleh : Kasiyati

Tantangan Hari ke-98 Tulisan 148

Hari-hari yang cerah berubah menjadi mendung yang diikuti gemericik hujan di bulan Desember. Pulang sekolah Santi langsung tidur-tiduran sambil rebahan, menerawang dilangit-langit kamar. Sekarang gak akan lagi sahabatku yang datang, kenapa persahabatan harus diwarnai dengan rasa lain yang membuat persahabatan menjadi luntur. Atau jangan-jangan aku mulai punya rasa juga ke Rendra, ah enggak...pikir Santi. Aku harus membuang jauh-jauh pikiran ini.

Tiba-tiba terdengar suara ketokan pintu sambil mengucap salam, Santi mencoba untuk memastikan siapa yang datang dengan mendengar siara ketukan lebih jeli lagi. Ah, suara Rendra riang hatinya karena sahabatnya ternyata datang lagi untuk dirinya.

Waalaikumsalam, masuk mas, kata Santi setelah mendengar salam dari Rendra. Seperti biasa mereka sharing tentang pendidikan dan masalah-masalah faktual yang sedang terjadi.

Diakhir pembicaraan Rendra kembali mengingat pertanyaan yang belum dijawab oleh Santi.

Mas, beri kesempatan aku untuk bertanya pada Allah SWT, jika kau memang jodohku aku akan menerimamu apa apa adanya dengan segala kekurangan dan kelebihanmu. Namun jika kau bukan jodohku aku mohon maaf...mohon maaf...mohon maaf dan aku berharap ikatan persaudaraan kita akan tetap terjalin, kata Santi.

Bagaimana kau tahu kalau aku jodohmu atau bukan ? Sahut Rendra dengan nada agak pesimis.

Beri kesempatan aku seminggu saja untuk berpuasa dan sholat malam, demikian juga Mas aku harap melakukan hal yang sama. Semoga kita sama-sama dapat petunjuk untuk kebaikan.

Getir hati Rendra mendengar permintaan dari Santi. Dan sejak itu Rendra pun tidak datang mengunjungi santi,kala itu tidak ada handphone yang ada adalah selembar surat yang terkirim untuk orang yang disukai. Seperti janjinya Santi pun melaksanakan apa yang sudah diucapkan. Hingga suatu sore Santi menyapu halaman rumahnya, tiba-tiba dia dipanggil kakek sepuh yang tinggal di seberang rumahnya. Beliau adalah seorang kyai yang disegani di daerah tsb, namun sangat akrab dengan Santi dan menganggap dia sebagai cucunya. Setiap pukul 3 pagi Santi selalu dibangunkan untuk solat malam dan selalu mengingatkan untuk selalu menjaga solat lima waktunya.

Santi pun mendatangi kakek tsb setelah membereskan alat-alat kebersihannya.

Assalamualaikum, ada apa Kek ? tanya Santi.

Nak Santi beberapa bulan ini kakek amati ada seseorang yang sering datang ke rumahmu, kalau boleh kakek tahu siapa dia ?

Dengan malu-malu Santi menceritakan semuanya termasuk niat baik Rendra untuk meminangnya.

Tanpa banyak bicara sang kakek berdiri dari tempat duduknya menuju ruang tengah tempat beliau mengaji tiap harinya.Beliau kembali dengan membawa sebuah kitab yang tak lain adalah Alquran.

Siapa nama orang itu nak ? Rendra kek, sahut Santi pendek.

Kau punya wudhu? tanya sang kakek, tidak kek. Santi tidak mengira kalau akhirnya dia dihadapkan dengan Alquran oleh sang kakek.

Baiklah gunakan ini untuk membukanya sesuai kehendakmu. Dengan menyodorkan sebilah penggaris padaku.

Santi pun melakukan sesuai perintah sang kakek. Alquran pun terbuka, sang kakek membacanya dan menjelaskan isi maksud Kitab tersebut kepada Santi.

Terimalah nak pinangan dari Nak Rendra Insya Allah semua akan baik-baik saja. Begitu ya kek, nada Santi tampak datar.

Berkecamuk hati Santi penuh pertimbangan karena puasa dan solat malamnya belum genap tujuh hari, pendapat sang kakek merupakan referensi yang bisa dijadikan bahan pertimbangan.

Tepat waktu hari ke-8 datanglah Rendra, jelas sudah maksud kedatangannya yaitu menagih janji Santi seminggu yang lalu. Rendra berdebar menunggu jawaban dari Santi, dasar Santi tak kala cerdik dari para pria, tak akan mengunggkapkan isi hatinya dulu, pasti dia akan bertanya tentang pengalaman Rendra selama tujuh hari minta pendapat dari Allah SWT.

Berceritalah Rendra, intinya pengalamannya selama tujuh hari adalah firasat positif, lepas dari itu memang Wira ada rasa suka ke dia.

Demikian juga Santi menyampaikan bahwa ada firasat positif untuk Rendra.

Mudah-mudahan ini adalah keputusan yang terbaik untuk kita, sejak itu baik Rendra maupun Santi menyampaikan maksud dan isi hati mereka ke orang tua masing-masing. Dan orang tua merekapun merestui, proses pinanganpun terjadi dan dilanjut dengan pernikahan.

Ada sessuatu yang berbeda ketika dihari proses pernikahan mereka, sang kakek yang penah memberikan saran pendapat tidak bisa menyaksikan hari pernikahan itu, Allah berkehendak memanggil beliau di hari sakral mereka. Semoga amal ibadah beliau diterima olh Allah SWT.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

keren mbak...

19 Jun
Balas

Tulisan yang makin indah, inspiratif dan bermakna

18 Jun
Balas

Trimakasih bapak

19 Jun



search

New Post