Sombong, angkuh,adidaya, tak berlaku dibuatnya. ke ego dan keaku-akuan manusia tak berdaya oleh - makhluk-Nya yang bernama Virus Corona. Awal bulan Maret pandemi itu terjadi. Semua luluh lantah dibuatnya, bak serangan rudal balistik yang merusak.

Awal mula memang mencekam, memegangkan. Hingga sumpah serapah, pemboikotan dilakukan di mana-mana. hingga kata Lockdown, social destancing, fisical destancing serta PSBB tak asing terngiang sampai di telinga. Tapi Ambil ibrah disetiap peristiwa, karena Tuhan Maha Bijaksana. Agar kita menjadi makhluk yang sempurna.

Dahulu sebelum wabah terjadi, kita sibuk sendiri tanpa ingat keluarga. Pulang malam pergi pagi hampir setiap hari, akhirnya setelah adanya Corona kita dapat berkumpul dan bersatu dengan keluarga dalam suka dan cita. Menjadi Pahlawan # Dirumah Aja, merupakan sesuatu yang langka, agar pandemi Corona tak menyebar kemana-mana. Ibadahpun jadi suasana berbeda, sekolah tak langsung tatap muka.

Semoga ini menjadi pelebur dosa-dosa manusia yang penuh kealfaan. Agar kita kembali kepada-Nya dalam keadaan fitrah lahir dan batin. Semoga...

akhir kata puisi Corona pun tercipta. berimajinasi di dalam pandemi

CORONA ( COVID – 19 )

Hembusanmu dari Wuhan China

Menerjang seluruh dunia

Kecil dewasa tua

Miskin dan kaya

Semua takut padanya

Datangnya tak disangka-sangka

Melibas seluruh penduduk dunia

Meluluh lantahkan semua negara

Kesombongan keangkuhan adidaya

Tak berkutik dibuatnya

Yaa... Robbi

Dosa apa yang kami perbuat ini

Sehingga kami begini

Cara-Mu halus meninggalkan kami

Rumah-Mu sendiri

Kami tak boleh datangi

Yaa... Robbi

Hamba memohon ampun keada-Mu

Atas segala dosa-dosa

Yang selalu alfa

Terhadap nikmat-Mu

Yaa... Robbi

Jauhkan kami dari azab siksa-Mu

Yang perih ini

Hamba bertaubat kepada-Mu

Atas kekhilafan diri

Semoga wabah ini segera pergi

Jauh meninggalkan bumi

Aamiin... Aamiin yaa Robbal Aalamin