Ingatkah ketika pertama melangkah dipintu ini? Disini kita bertemu disini juga kita bepisah. Detik demi detik yang berganti seakan mempercepat pertemuanku dengan mu. Aku telah cukup puas dengan melihat segala perkembanganmu nak. Mulai dari kekonyolan sampai dengan prestasi. Dan akhirnya hari yang kunanti telah tiba, saatnya tanganmu akan kulepas dari pundakku dan berharap engkau akan lebih baik lagi. Lihatlah daun yang tertiup angin, berjoget layaknya tidak memiliki masalah menyambutmu. Dan langit biru menatap mu dari atas sambil bersorak-sorai. Tugasku telah selesai. Pergilah! Hadanglah semua perkara yang menimpamu. Taklukanlah semua itu yang ada di pikiran mu, hiraukan mereka. Jangan pernah kamu berkata bahwa kamu tidak bisa karena dunia akan sangat tertawa dengan perkataan mu itu. Sekarang waktunya kamu pergi dan menjalankannya dengan penuh tanggung jawab, sampai dunia mengakui keberadaanmu. Jika kamu sudah penat, lelah dan putus asa, jika tidak ada lagi jalan. Jangan takut! Masih ada Doa dan Harapan yang kuselipkan dihatimu. Suatu saat Ia akan menunjukkan sesuatu yang lebih besar melampaui akal dan pikiran mu. Tidak perlu hiaraukanku, adikmu pasti akan menemaniku dengan segala kebacotannya. Ia akan membuatku tersenyum. Percayalah.