Karnain Abidin

Lahir di Rupe (Bima) pada tanggal 27 Juni 1971, Pendidikan: S1 PLB Universitas Negeri Makassar (UNM) 2000, S2 PIPS Kanjuruhan Malang (Unikama) 2016, Mo...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tokoh dan Kisah Inspiratif  (Dari Honorer Menjadi Milyarder-2)

Tokoh dan Kisah Inspiratif (Dari Honorer Menjadi Milyarder-2)

#TantanganGurusiana365

#H353

Suatu hari, pada kali berikutnya, Mas Rinto kembali diminta mengantar teman ke kota. Masih dalam keperluan yang sama, menggiling daging. Sebagai tukang ojek ia selalu bersedia. Hari itu mereka berangkat pagi-pagi, sebelum kantor buka. Saat kembali ia masih bisa masuk kerja seperti biasa.

Sambil menunggu temannya menggiling daging, ia iseng keliling pasar. Ternyata ketemu lagi dengan ibu-ibu penjual tahu kenalannya. Kali ini ia beranikan diri memborong satu cetakan tahu, kira-kira hampir penuh satu ember. Ia ingat kata-kata ibu mertuanya bahwa tahunya banyak yang cari.

Kali ini Mas Rinto benar-benar memanfaat kesempatan. Ia banyak mencari informasi tentang seluk-beluk berdagang tahu. Kebetulan ibu-ibu kenalannya adalah salah satu produsen tahu. Ia berusaha mengorek keterangan sebanyak-banyaknya.

Setelah kembali ke desa, tahu yang ia bawa dititipkan lagi pada ibu mertuanya. Di luar dugaan, tahunya jadi rebutan emak-emak. Selalu habis dalam waktu yang sangat singkat.

Di lain sisi, Mas Rinto tetaplah seorang pegawai honorer di Puskesmas. Pekerjaan pokoknya tidak pernah ia abaikan. Ia selalu hadir pada jam kerja dan jam piket yang ditentukan.

Menyadari banyaknya permintaan akan kebutuhan tahu, ia melihat ini sebagai peluang bisnis. Kalau dulu ia berangkat ke kota jika ada yang minta jasanya sebagai tukang ojek, sekarang tidak lagi. Mas Rinto harus berangkat setiap hari, setelah shalat subuh.

Jika awalnya hanya mampu membeli seember, sekarang ia berani membawa dua ember. Bersama istrinya, Mas Rinto berkeliling kampung menjajakan tahu dagangannya. Tidak lagi dititipkan pada ibu mertuanya. Walau diakuinya masih malu-malu, sebab harus berteriak agar orang-orang mengetahui barang dagangannya.

Sampai pada suatu ketika, setelah berjalan beberapa tahun, ia harus berani mengambil keputusan. Usahanya sudah semakin berkembang. Ia harus memilih satu diantara beberapa pilihan. Tetap bekerja sambil mengojek, atau meneruskan usaha sendiri. Kalau kedua-duanya sudah tidak mungkin. Sebagai manusia biasa, tentu batinnya dilanda dilema.

Sebagai muslim yang taat, Mas Rinto tersadar. Ia tidak boleh berlama-lama dalam kebingungan. Semua permasalahan ia kembalikan kepada Tuhan. Ia ingin mencari keputusan yang mantap dengan melibatkan Allah. Beberapa malam ia mendirikan shalat istikharah. Sampailah pada suatu saat ia memutuskan pilihannya.

Bersambung....

****

Bima, 3 Januari 2021

Salam literasi

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post