TETAP BELAJAR DI RUMAH ATAU KEMBALI KE SEKOLAH, MANAKAH?
Setiap proses perubahan akan terasa berat pada mulanya, tetapi lambat laun akan terasa menjadi biasa. Sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan terkadang sulit untuk ditinggalkan. Ketika kita sudah merasa nyaman dengan kebiasaan itu, kita akan sulit saat harus menyesuaikan diri dengan hal baru. Proses penyesuai diri tersebut sebenarnya tergantung kepada kemampuan seseorang beradaptasi. Ada yang cepat melakukan adaptasi, ada yang sedang, ada juga yang lambat. Bahkan tidak sedikit pula yang memang tidak mau beradaptasi dengan perubahan itu. Walaupun demikian, tidak semua kebiasaan harus diubah jika itu hal yang baik. Kebiasaan yang baik tetap harus kita pertahankan, bahkan sebisa mungkin membuat kebiasaan baru yang lebih baik. Mungkin yang mesti kita ubah adalah medianya, metodenya, desainya, tetapi kita tidak mengubah esensinya.
Ini juga yang terjadi di dunia pendidikan kita saat ini. Konsep pembelajaran dipaksa mengalami perubahan total. Yang awalnya, proses pembelajaran dilakukan secara tatap muka di satu ruang kelas, kini proses pembelajaran itu sudah sedikit demi sedikit mulai dihindari. Guru dan siswa tidak lagi berada dalam satu ruang yang sama secara nyata, tetapi guru dan siswa hanya bertatap muka melalui media. Siswa belajar dari rumahnya atau tempat lain yang saat itu dia berada. Demikian pula gurunya, mereka menyampaikan materi pembelajaran dari rumahnya dengan memanfaatkan media teknologi yang ada. Dalam hal ini, perubahan itu harus dipaksakan. Karena jika tidak dipaksanakan, maka perubahan tidak bisa dilaksankaan. Pada satu sisi, adanya wabah covid-19 ini memberikan alternatif baru dalam proses perubahan. Dengan penyebab tersebut, konsep pendidikan dipaksakan untuk menuju titik nol, kemudian secara bertahap melangkah ke konsep pembelajaran yang lebih baru yang pada akhirnya akan menjadi sebuah kebiasaan baru.
Di sisi lain, proses pembelajaran at home ini mengembalikan esensi kepada proses belajar sesungguhnya karena siswa bisa belajar di mana pun, kapan pun, dan dengan siapa pun, serta media apa pun. Juga, dengan adanya pembelajaran at home ini, orang tua akan ikut penuh bertanggung jawab terhadap peroses belajar anaknya (banyak juga orang tua yang tetap cuek saja), dibanding ketika proses pembelajaran dilakukan di sekolah.
Setiap perubahan baru pasti akan ada problem baru. Ini pun yang terjadi pada kita sebagai tenaga pendidik. Dari sisi waktu, konsep pembelajaran at home sangat leluasa karena kita tidak terikat oleh waktu seperti ketika pembelajaran dilakukan di sekolah. Referensi bahan ajar pun sangat beragam karena kita bisa memberikan link tambahan untuk dijadikan referensi oleh siswa. Demikian pula, media yang kita manfaatkan, bisa lebih menarik dan inovatif. Di sisi lain, keterbatasan teknologi yang dimiliki oleh guru juga siswa membuat proses tidak selancar yang direncanakan: kurangnya paket pulsa, jaringan yang tidak stabil, kapasitas HP yang kecil, dan kendala teknis lainnya. Ditambah lagi, bagi siswa yang kedua oranguanya bekerja dengan durasi waktu yang lama, siswa cenderung lebih memilih main dengan temannya karena tidak ada yang memperhatikan. Masalah lain adalah, problem keuangan lembaga, kesejahtraan para tenaga pendidik dan kependidikan, dan hal-hal yang berkaitan dengan keuangan sekolah ketika sekolah itu tidak sepenuhnya mendapat bantuan dari pemerintah. Dan kendala lain yang tak teruangkapkan di sini akibat proses perubahan itu.
Mungkinkan jika wabah covid-19 telah tuntas, siswa akan kembali belajar di sekolah seperti sebelumnya? Ataukah wabah covid-19 tuntas, pembelajaran di sekolah pun tuntas, tetapi pembelajaran dari rumah berlanjut di tahun ajaran berikutnya?
Rawa Denok, 13 Maret 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar