Panggilan Hati Jadi Guru(190)
Panggilan Hati Jadi Guru(#190)
Paragraf 9
"Olo ma anakku, na burju". Mencoba menghibur aku yang sedang sibuk
"Ayah..on mulai ma margonjak." menimpali gurauan ayah
"O...Anakku na burju, tangihon ma hata nasehatkon". Ayah mulai ceramahnya.
Persisnya seperti ini :
Hampir setiap orang tua punya kekhawatiran tersendiri ketika anaknya hendak merantau untuk mengenyam pendidikan atau pekerjaan di kota besar.
Adapun bentuk kekhawatirannya yaitu apakah anaknya bisa menjaga dirinya dengan baik, apakah makannya teratur, siapa yang merawat anaknya jika terbaring sakit dan masih banyak kekhawatiran lainnya.
Pada awalnya, mungkin para orang tua berat melepas kepergian anaknya, namun karena mereka menginginkan hal yang terbaik bagi anak-anaknya, maka dengan lapang dada, merelakan kepergian anaknya. Sebelum berangkat, para orang tua memberikan petuah/nasehat sebagai pegangan sang anak jika hidup di daerah perantauan.
1. Bertemanlah tanpa pandang perbedaan tapi lebih banyaklah gabung dengan orang yang rajin dan sederhana biar kamu ketularan juga.
2. Jika ada masalah berat dan kau tidak mau ceritakan pada teman atau orang tua maka curhatlah pada Tuhan dalam doa. Mohon semoga diberikan kesabaran dan ketabahan dalam menjalani masalah. Tuhan pasti akan buka jalan bagi orang yg bersandar pada-Nya 3. Jangan terpengaruh dengan sikap kawanmu yang glamor dan boros, ingat tujuan ingin mencari sumber penghasilan untukmu dan orangtuamu
4. Jangan putus asa dalam bekerja. Jika orang bisa kita juga harus bisa. Tetap semangat dan jaga kesehatan
5. Jangan sekali kali konsumsi barang yang tak layak konsumsi, gelapkan uangnya orang dan merusak anaknya orang. Kamu sekarang merantau untuk tujuan ingin bekerja mencari sesuap nasi dan kiranya dapat membahagiakan orangtua.
"Terimakasih ayah, pesan ayah akan selalu saya ingat. Sampai kapanpun Ayah dan ibu adalah segalanya bagiku. Tanpa kalian saya tak berarti apa-apa. Bersabarlah ayah. Kelak jika saya berhasil saya akan beli rumah untuk ayah dan ibu" Sambil memeluknya erat.
Bersambung...
Labura, 10 Oktober 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen cerpennya, Pak. Sukses selalu. Salam literasi
Keren...lanjut Bapak...ditunggu lanjutannya... salam Literasi
Keren cerpennya pak. Salam sukses selalu.