Bagaimana perasaan kamu ketika terjatuh dari tangga ketinggian? Pasti akan terasa sangat menyakitkan, bahkan sampai nangis-nangis.Ya, begitulah yang aku alami. Kemarin malam aku pergi ke acara mappatuada atau kalau di daerah luar Sulawesi acara seserahan uang mahar. Orang di daerahku Sulawesi Selatan ketika anak gadisnya dilamar. Maka akan meminta uang belanja dari pihak laki-laki untuk dipakai pada saat acara pesta pernikahan. Nilainya sesuai jumlah yang disepakati. Mulai dari lima juta atau bahkan bisa mencapai ratusan juta. Sesuai kemampuan orang tua laki-laki yang melamar. Aku tidak akan membahas soal mahar, tetapi soal penyebab aku jatuh dari tangga tertinggi. Setelah acara mappatuada selesai, waktu di ponselku menunjukkan pukul 20.30 WITA. Aku pun bergegas pamit pulang ke saudara yang punya hajatan. Karena kepikiran jangan sampai tengah malam sampai di rumah, ya..maklum jaraknya lumayan jauh menempuh perjalanan sekitar dua jam dari tempat tinggalku. Akhirnya aku pamit pulang. Sampai di rumah waktu sudah menunjukkan pukul 22.45 WITA. Karena kelelahan dan sudah sangat ngantuk, akhirnya sampai di rumah langsung ganti baju lalu baring- baring. Sekedar untuk meluruskan badan karena kelamaan di atas kendaraan. Eh, rupanya aku ketiduran. Lupa kalau tugasku belum disetor, padahal sudah aku tulis sehari sebelum aku ke tempat acara keluarga. Bangun makan sahur, baru aku ingat kalau semalam lupa setor tugas. Akhirnya aku jatuh dari tangga ke-89. Aku menyesal kenapa langsung naik tempat tidur, bukannya tugas dahulu. Ya.. namanya musibah yang aku buat sendiri. Akhirnya menangis darah..oh tidak! sakitnya tuh di kepala..terpaksa harus memulai dari awal lagi.

#Tantangan Gurusiana H-1

Makassar, 2 Mei 202