TANTANGAN MENULIS 90 HARI DI GURUSIANA (HARI KE 6) LANGIT ADALAH BATASNYA
LANGIT ADALAH BATASNYA
# Part 1 #
Kinanti, gadis kecil yang biasa disapa Kinan gadis desa yang lincah dan cerdas. Hidup dalam keluarga sederhana. Bapaknya bernama Husen sedangkan Ibunya bernama Aisah. ia seorang bungsu. Ketiga saudaranya, kakak yang pertama laki-laki bernama Suryono, kakak yang kedua perempuan bernama Rusmini dan kakak ketiga perempuan juga, bernama Srikanti. Mata pencaharian mayoritas di desanya adalah petani dan nelayan, ada petani melati dan petani padi. Setelah mereka menggarap sawahnya selesai, sambil menunggu panen tiba biasanya para suami berangkat melaut sebagai nelayan untuk mencukupi kebutuhan hidup, demikian juga Bapak Kinan. Suryono dan Rusmini sudah berkeluarga. Mereka tinggal dirumahnya masing-masing dengan keluarganya. Tinggal Kinan dan Mbk Srikanti yang tinggal serumah dengan Bapak dan Ibunya. Srikanti lebih tua 2 tahun dengan Kinanti. Beda dengan kakaknya Srikanti. Srikanti cantik berkulit putih bersih sedangkan Kinan hitam dan kecil, namun kinan lincah dan cerdas. Kinan selalu mendapat Rangking pertama dalam kelasnya. Kinan kelas 2 SD, kelas 2 SD masuk siang jam 10.00 giliran dengan kelas 1, karena ruang kelas yang tidak mencukupi. Sebelum berangkat sekolah biasanya Kinan membantu Ibunya dan kakak Rusmini memetik bunga melati diladang yang cukup jauh dari rumahnya kira-kira 1,5 km. Tiap pagi Kinan berangkat dari rumah setelah subuh, bertiga bersama Ibu dan kakak Rusmini, meskipun masih kecil dan anak bungsu Kinan tidak bermanja-manja. Ia selalu rajin membantu ibunya yang petani bunga melati. Bunga melati dibudidayakan untuk campuran teh supaya beraroma melati, untuk kosmetik, hiasan pengantin/pesta dll. Pukul 09.00 Kinan sudah pulang dari memetik melati, mandi dan berkemas-kemas untuk berangkat sekolah. SD Kinan tidak begitu jauh dari rumahnya, dengan lari-lari kecil dan berwajah riang ia berangkat sekolah, ia tidak pernah merasa lelah atau mengeluh capek meskipun sudah dari habis subuh memetik melati sampai pukul 09.00. di Desa Kinanti kebanyakan sebagai petani melati, petani padi dan nelayan. Kakak Kinan Srikanti lebih suka membantu pekerjaan di rumah, Srikanti suka memasak untuk keluarga. Anak-anak Ibu Aisah terbiasa mandiri karena dilatih diberi tanggung jawab sejak kecil. Semua anak-anak Ibu Aisah diberi tugas masing-masing dan harus bertanggung jawab pada tugasnya. Ketika masih serumah bersama Suryono yang laki-laki dan lebih kuat tugasnya mengambil air dari sumur tetangga untuk keperluan minum dan masak. Satu desa paling yang punya sumur hanya beberapa orang dan sumurnya pun di luar rumah sehingga tetangganya yang tidak punya sumur bisa bebas mengambil air sumur untuk keperluan minum, masak dan mandi di sumur tersebut. Pada jaman itu masih jarang orang punya sumur sendiri-sendiri di dalam rumah. Rusmini tugasnya mencuci dan menyetrika pakaian dan Kinanti yang paling kecil tugasnya menyapu dan mencuci piring. Satu keluarga saling bekerjasama sehingga semua pekerjaan terasa ringan. Bapak dan Ibu Kinanti fokus mencari nafkah mengurus sawah dan ladang untuk mencukupi kebutuhan keluarga, tidak direpotkan dengan pekerjaan rumah lagi karena anak-anaknya sudah mandiri dan bertanggung jawab dengan tugasnya masing-masing. Kehidupan yang sederhana damai dan rukun itu masa kecil Kinanti. Beda dengan kehidupan jaman sekarang, anak dimanjakan hingga tidak tahu tanggung jawabnya. Ibu bagai malaikat semua pekerjakan rumah dilakukan sendiri, bahkan Ibu bagaikan pelayan bagi anak-anaknya. Anak sudah SMEA kadang tidak bisa mencuci baju sendiri, apalagi memasak sendiri itu semua karena pola asuh anak yang keliru. Anak terlalu dimanjakan terlalu disayang akhirnya yang repot orangtuanya sendiri dan kasihan juga anaknya tidak bisa mandiri. Maksudnya menyayangi malah justru menjerumuskan anak, itu banyak terjadi pada ibu-ibu muda jaman sekarang.
Batang, 24 Maret 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar