Kematian, satu kata yang sering kita dengar dan jika tidak kita hayati dengan sepenuh hati maka tidak akan memberikan kesan apa-apa.

Kematian, suatu hal yang pasti akan mendatangi seseorang namun kedatangannya masih menjadi rahasia sang pemilik kekuasaan. Sebagaimana termaktub dalam sebuah ayat dalam surat Al-Ankabut ayat 57; "Kullu Nafsin Zaa iqatul Maut". Yang berarti; "Setiap yang berjiwa akan merasakan mati"

Semua orang pasti akan menemui takdir dan ajalnya. Tidak ada seorang manusia pun yang bisa menghindar dari kematian. Semua ketentuan tentang diri kita sudah tertulis di dalam kitab Lauhul Mahfudz. Kita hanya tinggal menjalani kehidupan sambil terus berusaha yang terbaik untuk mempersiapkan bekal menuju alam baqa.

Kematian, satu kata yang sering kita dengar dan jika tidak kita hayati dengan sepenuh hati maka tidak akan memberikan kesan apa-apa.

Saat kita mendengar ada orang lain yang meninggal dunia, terkadang kita acuh dan tak peduli bahkan kita menganggap itu hal yang biasa terjadi.

Namun saat kematian itu menghampiri orang-orang terdekat dan orang yang kita sayangi, maka hal itu akan terasa begitu berat dan sangat memilukan.

Setidaknya hal Itulah yang kurasakan saat ini. Saat kakanda tersayang menghembuskan nafas terakhirnya setelah berjuang melawan penyakit Hepatitis yang dideritanya. Sungguh sangat berat. Apalagi mengingat kondisinya sedang hamil lebih kurang 7 bulan. Ini merupakan pukulan terberat bagi keluarga besar kami. Namun apa daya, kami tak bisa berbuat apa-apa, tuhan jualah yang maha kuasa. Saat sang pemilik datang menjemput, tak ada yang kuasa menolak kuasanya.

Selamat jalan kakakku tersayang, yang terbaik menurut kami belum tentu terbaik menurut Allah SWT. Kami semua menyayangimu, tapi Allah lebih sayang padamu. Insya allah engkau mati syahid, syurga menantimu dan bayi dalam kandunganmu.