menakar letih mendulang asa
Menakar letih mendulang asaRenta keriput jari-jari tuaJalan terseok dan membungkukAyunan palu dua tiga empat pecahkan batumembiru luka tak dirasaTakaran kaleng bekas catSedikit –sedikit terisi dengan pecahan batuTak kau hiraukan letih muka memucatHaru biru kian membisu
Ayunan palu dari tangan Ibu RentaPak,….Pak,….Pak,…..Pak,….PyakLima ayuanan terpecahkan, …..tanpa putus asaDan kucurkan keringat pedihkan mata
Ibu itu bangkit, membungkuk tertatih dengan bebanTopangan tangan jari keriputmengangkat kaleng cat berisi pecahan batuLagi – lagi terseok dengan kaki sibakkan jarit
Praaak,….krr,………..kkr,……kumpulkan pecahan batu ituPundi-pundi membukit , dengan rupiah tak seberapaMungkin hanya setakar beras dan Ikan Asin meluluJasa mulus kan “ Tol “ Jalanan Indonesiaku.
BanjarPatroman, 8 Juni 2019
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar