Rasa yang Diabaikan
Di sebuah kota kecil, hiduplah seorang gadis bernama Maya. Ia memiliki sahabat bernama Rina, yang selalu menjadi tempat Maya berbagi cerita. Namun, ada satu hal yang membuat hati Maya terasa berat, perasaannya tidak pernah dihargai oleh Rina.
Setiap kali Maya merasa sedih atau kecewa, ia selalu berbicara kepada Rina. "Aku merasa sangat kesepian akhir-akhir ini, Rina. Aku butuh seseorang yang bisa mendengarku," kata Maya pada suatu sore.
Namun, Rina hanya mengangguk tanpa banyak respon. "Ah, itu hanya perasaan sementara. Kamu pasti baik-baik saja."
Hari berganti hari, bulan berganti bulan, Maya terus berbicara kepada Rina tentang perasaannya. "Aku benar-benar merasa tidak dihargai. Aku butuh kamu untuk lebih mengerti dan mendengarkan," ujar Maya dengan nada hampir putus asa.
Namun, respon Rina selalu sama. "Kamu terlalu sensitif, Maya. Jangan terlalu dipikirkan."
Maya mulai merasa bahwa kata-katanya hanya masuk telinga kiri dan keluar telinga kanan Rina. Tidak ada perubahan, tidak ada usaha dari Rina untuk memahami atau merespon dengan lebih baik. Perasaan Maya seolah terabaikan dan tidak dihargai.
Suatu hari, Maya duduk sendiri di taman kota, merenungi hubungannya dengan Rina. Ia menyadari sesuatu yang penting. "Jika aku harus terus-menerus mengatakan perasaanku dan tidak ada yang berubah, mungkin Rina memang tidak pernah menghargai aku."
Dengan tekad yang baru, Maya memutuskan untuk berbicara sekali lagi dengan Rina. "Rina, aku sudah banyak kali mengatakan apa yang aku rasakan. Tapi sepertinya, kamu tidak pernah benar-benar mendengarkan. Aku butuh seseorang yang menghargai perasaanku."
Rina terdiam sejenak. "Aku tidak menyadari kalau itu begitu penting bagimu, Maya."
Namun, Maya tahu ini bukan pertama kalinya ia mendengar kata-kata itu. Kali ini, ia membuat keputusan. "Rina, aku butuh waktu untuk diriku sendiri. Aku butuh mencari seseorang yang benar-benar bisa menghargai dan mendengarkan perasaanku."
Dengan berat hati, Maya menjauh dari Rina, mencari tempat di mana perasaannya dihargai dan dipahami. Ia tahu bahwa menghormati diri sendiri adalah langkah pertama untuk menemukan kebahagiaan sejati.
Dalam kesendirian dan pencariannya, Maya menemukan bahwa ada orang-orang di dunia ini yang siap mendengarkan dan menghargainya. Dan ia tidak akan lagi membiarkan perasaannya diabaikan.

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar