Tajin Merah Putih
Tajin Merah Putih
Tajin Merah Putih serasa sakral, apalagi dijaman sekarang. Kalau kita bilang sama anak anak sekarang pasti tidak percaya kalau itu Tajin atau Bubur merah putih sebab warnanya coklat putih.
Cucu kedua sudah cuplak puser atau istilah nya itu udelnya lepas. Maka kalau orang dulu di sisilsilah saudara saya, kalau bayi cuplak pusernya langsung membuat Tajin Merah Putih istilah orang Madura dan memberinya nama.
Ada juga kalau punya rejeki, orangtuanya langsung Akiqah kan si bayi. Kalau gak ada rejeki cukup tajin merah putih. Ucapan syukur dan nikmat, tidak harus dengan yang mewah, seadanya dan yang terpenting adalah doa orang tuanya agar putra putrinya sholeh sholeha. Alhamdulillah sore tadi bisa buat Tajin Merah Putih dan bisa memberikan nama kepada cucu. Muhammad Faiz Syahril Kirom...Sholeh ya nak...Aamiin 🙏🏻🤲
Salam Literasi✌️


Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Salam. Sehat dan sukses selalu. Terima kasih telah mengunjungi sriyonospd.gurusiana.id untuk SKSS dan berbagi kebaikan.
Aamiin....Salam sehat selalu bapak
Bubur merah putih, sepertinya sekarang sudah jarang ditemukan ya ibu Juhrowiyah. Semoga sehat dan sukses selalu
Benar sekali....mungkin di daerah perumahan tempat tinggal saya hanya satu dua orang saja yang masih mengikuti budaya lama ini...heee