Extra-food adalah makan yang dikonsumsi selain makanan utama atau pokok, seperti nasi. Namun kebanyakan masyarakat telah melupakan makanan pokok tersebut. Makanan tambahan telah berfungsi menjadi makanan utama. Mie instan, makanan siap saji dan makanan ber-MSG dan makanan ringan yang tak memiliki skala gizi, merupakan contoh dari extra-food.

Hal ini dapat menyebabkan daya tahan tubuh berkurang. Kelainan dan gangguan pada organ tubuh pun terjadi. Itulah sebabnya berbagai penyakit baru muncul dan sulit untuk mengobatinya.

Untuk mengatasi hal tersebut tidak terjadi, marilah kita mencegahnya sebelum terjadi. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan:

1. Makanlah extra-food setelah makan besar atau nasi penuh. Tujuannya adalah nasi yang kita makan memberikan kekebalan pada tubuh terhadap makanan lain atau extra-food. Kita tidak tahu bahan yang dipakai dalam pembuatan extra-food tersebut. Berkemungkinan bahan-bahannya mengandung oksidan-oksidan yang membahayakan tubuh. Jadi, oksidan ini bisa dinetralisir oleh nasi yang kita makan.

2. Jangan konsumsi extra-food di jadwal lapar. Ada beberapa masyarakat malas untuk memasak. Mereka membeli extra-food sebagai pengganjal lapar. Hal ini akan menyebabkan lambung kita akan terganggu fungsinya. Proses mencerna nasi yang seratnya lembut, sekarang berganti dengan mencerna substansi yang lebih kasar. Ada keterpaksaan lambung dalam pencernaan. Hal ini juga dapat nenyebabkan berbagai macam penyakit lambung.

3. Jangan keseringan makan extra-food. Kita boleh mengonsumsi makanan tersebut sebagai refreshing. Misalnya waktu rekreasi, hidangan rapat, hidangan nonton. Intinya makanan tersebut betul-betul ekstra atau tambahan. Artinya extra-food bukan kebutuhan, bukan makanan utama atau pokok.

Marilah kita menjaga kesehatan diri dan keluarga. Perhatian dini akan menyelamatkan kehidupan dan kebahagiaan kita. Mencegah kebih baik daripada mengobati.