KATA BAPAKKU

Orang sombong tidak ber-Tuhan.

Kata “sombong” selalu dimaknai dengan tidak baik. Sombong selalu beranggapan diri paling baik dari semua orang di sekeliling. Seolah-olah tak ada lagi yang berada di atas. Ibarat piramida makanan, sombong berada pada posisi puncak. Tetapi yang perlu diingat, posisi puncak pada piramida makanan selalu mempunyai jumlah yang lebih sedikit dari posisi yang dibawah. Jadi bisa disimpulkan, jika sombong berada pada posisi puncak, maka tidak akan mempunyai teman dan seandainya mempunyai teman, hanyalah sesama “sombong”. Jika sombong berada di atas, dimanakah posisi Tuhan?. Mungkin sombong tak ber-Tuhan.

Orang iri tidak bertetangga.

“Iri”. Kata ini juga sering didengar. Kata ini bisa diartikan tidak mensyukuri berkat yang diterima. Menginginkan milik orang lain dan ingin menjadi seperti orang lain supaya lebih baik merupakan suatu motivasi hidup yang baik dan juga benar. Tetapi jika hal itu menjadikan kita mencibir sehingga menimbulkan dosa, maka lebih baik kita hidup menyendiri sehingga tidak akan menimbulkan perbandingan-perbandingan dalam kehidupan. Sepertinya, obat orang iri adalah “tidak bertetangga”.

Orang pemarah tidak memiliki dirinya sendiri.

Marah muncul karena pengendalian diri yang lost control. Marah terkadang mampu menimbulkan dampak negatif setelah marah diantaranya : (1) tidak menghargai diri sendiri, (2) menguras energi terbuang percuma, (3) mengurangi jumlah teman, (4) memutus keakraban dan lain sebagainya yang tak mampu ku tulis satu-persatu. Ada satu tips yang bisa ku berikan untuk “mem-batal-kan” marah yaitu : ketika mulai marah, coba menghitung satu sampai 100 dalam hati. Cobalah!!!!! Jika gagal dan engkau akhirnya marah, maka engkau tidak mampu memiliki dirimu sendiri.

Saumanganya, Pagai Utara

@mnj (My Name Jepri)

Tulisan - 7