Suara erangan masih terdengar jelas, Vin bangun dari tidurnya, saat itu masih pukul 5 dini hari. suara jangkrik yang bersahutan masih terdengar jelas. Vin bergegas menyiapkan masakan untuknya, maklumlah dia hanya tinggal serumah dengan neneknya yang sudah berumur, sedangkan kedua orang tuanya berpisah ranjang. ayahnya tak tahu dimana rimbanya, sedangkan ibunya terkatung-katung. kadang pulang kerumah nenek dan pergi entah kemana. Vin tak paham mengapa ayah dan ibunya berpisah ranjang, karena sejak umur tiga tahun Vin sudah tinggal bersama neneknya.

pukul 6:00 wib. Vin begegas berangkat kesekolah, dia adalah perempuan yang tak pernah lupa mengenakan hijab, karena itulah aturan yang dituturkan neneknya. Vin karakternya ceplos-ceplosan kalau bicara pada semua orang, namun dia tak mau terlalu terbuka jika ada rahasia dalam pribadinya, baik temannya hingga neneknya yang tinggal serumah sekalipun.

Vin saat ini duduk dibangku kelas sepuluh. Vin perempuan cantik, bentuk wajah yang imut dan putih hingga bentuk gigi susu yang agak berjarak sebagai penyempurna senyumannya. Suaranya yang khas serak-serak becek membuatnya bicara sedikit lebih sexy.

Vin menjalani hari-harinya disekolah, dahulunya saat pertama sekali menginjakkan kaki disekolah itu, semua temanya ingin bersahabat dengannya, baik laki maupun perempuan. bukan hanya disekolah itu, disekolah lain juga banyak sahabatnya. Namaku adalah Romi, seorang guru mata pelajaran Seni. saat ini aku akan menceritakan bagaimana kehidupan Vin yang mengalam gonjang-ganjing tak menentu. Vin bosan dengan keadaanya, dia mulai ikut-ikutan sama temannya yang sering ikut lomba modeling, Bersambung.....udah ngantuk :)