Kisah manusia kebanyakan hampir sama dengan kacang lupa akan kulitnya. mengapa? karena itulah hidup yang berjalan bak rona yang terus satu arah namun jarang mengingat jalan yang sudah dilaluinya. Banyak cerita dikolong langit ini, kisahnya pilu, menyayat hati. tak tertuliskan dan enggan menceritakannya. manakalah dituliskan dan di ceritakan, tanpa sada air mata pun ikut menceritakannya. kehidupan dikota dan didesa sangat cukup jauh berbeda, dari faktor ekonomi maupun faktor pendidikan. banyak orang tua bekerja keras menyekolahkan anaknya hingga keperguruan tinggi. hidup serba irit agar cita-cita anaknya tercapai. namun ketika cita-cita itu dicapai, tak sedikit anak lupa akan pengorbanan itu, saat perkuliana telah berakhir dan menuju dunia pekerjaan, maka masa lalu dilupakan dan menikmati masa depan tapi sayangnya mereka lupa diri. hei kawan.... tak guna kau banyak duit dikota jika orang tuamu kau hiraukan didesa, engkau melahap makanan enak yang katanya nikmat,, jalan-jalan kemol, happy bersama temanmu tapi orang tuamu hanya bisa makan apa adanya. dahulunya saat engkau disekolahkan tinggi, orang tuamu menahan kan diri membeli pakaian second dan enggan menikmati makanan enak demi menyisihkan sepeser untuk uang sekolahmu, tapi setelah engkau berhasil dikota, mendapat pekerjaan yang baik, adakah engkau mengingat semua yang terjadi dahulu, adakah engkau mengingat bagaimana nasib bapak ibumu didesa?. itulah hidup yang kadang lupa akan sebuah pengorbanan...