Mendapatkan berita di.grup Sundanesse yang.mengabarkan.adanya kumpul bersama di warung.kopi bersama bapak Kajati prov.Babel. Malam silaturrahim dengan bapak Kajati Babel yang memberikan banyak amanah dan siraman rohani. Beliau menyebutkan bahwa banyak kata yang belum begitu familiar padahal sudah bahasa Indonesia. Kata "Agul" asal dari bahasa Sunda yang berarti sombong atau bermegahan. Kata " Agul" juga ada di KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia"

Kata " Agul" memberikan makna yang dalam karena beliau mengatakan sebagai seorang pemimpin kita harus memiliki sifat rendah diri tidak boleh agul. Kalau dalam bahasa belitung "Agul" sama artinya dengan "Merengak". Bahasa Indonesia banyak menyerap dari bahasa daerah dan bahasa asing. Begitu kayanya kosa kata bahasa Indonesia dari serapan bahasa daerah sehingga saya menyangka kata "Agul " hanyalah bahasa daerah, tetapi ternyata kata tersebut juga ada dalam bahasa Indonesia.

Kembali ke makna "Agul" pak Kajati Babel mengatakan bahwa warga Sunda khususnya dan kita semua umumnya jangan menjadikan diri kita orang yang bersaing untuk menunjukkan harta dan harus jelas dihasilkan secara halal. Keinginan untuk menunjukkan bahwa kita mampu serta menyombongkan diri dan merendahkan orang lain harus kita hindari. 

Begitu melekat di ingatan saya nasehat beliau yang sudah memasuki umur 60 tahun dan hampir purna. Semoga dengan seringnya bersilaturrahmi maka akan dipanjangkan umur, rezeki dan diberikan kesehatan. Kesehatan merupakan rezeki juga yaitu  rezeki sehat. Terimakasih bapak Ranu Miharja Kajati Prov Kep Babel atas wejangannya.