Iwan Berri Prima

Seorang dokter, yang berprofesi sebagai dokter hewan pemerintah (Dokter Hewan Berwenang). Kelahiran Bantul Yogyakarta, tapi saat ini menetap di Kota Tanjungpina...

Selengkapnya
Navigasi Web
Mengenal Antibiotik (Bagian Pertama)
Sumber ilustrasi: Grid.id

Mengenal Antibiotik (Bagian Pertama)

Ketika mendapatkan pengobatan dari dokter, tidak jarang diantara kita yang belum mengetahui kandungan obat apa yang diberikan dokter. Bahkan, Sebagian besar dari kita meyakini saja bahwa apapun obat yang diberikan, yang penting kita sembuh.

Namun demikian, seiring dengan meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi, masyarakat sejatinya harus mengetahui obat-obat apa saja yang diberikan oleh dokter. Apalagi, hal ini juga dijamin oleh undang-undang.

Secara umum, antibiotik sebagai anti bakterial (obat untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan infeksi sekunder), masih menjadi obat ampuh yang kerap diberikan. Akibatnya, penggunaan atau konsumsi obat jenis ini terbilang sangat tinggi di negara ini.

Namun demikian, penggunaan antibiotik harus dilakukan sesuai dengan arahan dokter. Jika tidak, efeknya cukup berbahaya. Salahsatunya adalah kejadian resisten antibiotik. Artinya, jika suatu saat kita terkena penyakit akibat bakteri, atau kita terkena penyakit lain namun ada infeksi ikutan dari bakteri, maka antibiotik tidak akan mempan mengobatinya.

Oleh karena itu, jika diberi pengobatan dengan antibiotik (terutama tablet minum), maka sebaiknya diminum sesuai jadwal dan hingga habis, meski gejala sakit telah sembuh.

Hal ini mengingat, antibiotik sejatinya adalah sediaan yang harus diberikan dalam satu pengobatan tuntas. Oleh karena itu, obat jenis ini termasuk obat keras dan penggunaannya harus di bawah pengawasan dokter.

Berdasarkan fungsinya, terdapat 10 jenis antibiotik. Namun demikian, dalam ulasan ini akan diurailan 3 jenis antibiotik yang sering digunakan dalam pengobatan. Diantaranya adalah:

1. Penicillin

Antibiotik golongan penicllin adalah jenis yang paling sering digunakan. Contoh antibiotik yang termasuk dalam golongan ini antara lain adalah amoxicillin dan ampicilin.Penicillin adalah jenis obat antibiotik spektrum luas dan merupakan antibiotik pertama yang ditemukan di dunia. Karena antibiotik ini sering digunakan, beberapa individu telah terlihat tidak efektif jika dilakukan pengobatan dengan antibiotik jenis ini. Oleh sebab itu, diperlukan upaya serius untuk mengendalikan kondisi resisten antibiotik. Seperti, mengurangi penggunaan antibiotik pada hewan pangan dan melarang pencampuran antibiotik ke dalam pakan ternak.

Selanjutnya, merek dagang antibiotik golongan penisilin ini diantaranya adalah Benzathine Benzilpenicillin, Fenocin, Phenoxymethyl Penicillin, Procaine Benzyl Penicillin, Procaine Penicillin G Meji, Penicillin V dan lain sebagainya.

2. Tetracycline

Tetracycline juga termasuk sebagai golongan antibiotik berspektrum luas yang dapat digunakan untuk mengatasi berbagai penyakit, di antaranya: Infeksi saluran kemih, Infeksi mata, infeksi saluran pencernaan dan infeksi menular seksual

Akan tetapi, Penggunaan tetracycline dalam jangka waktu lama bisa membuat gigi mengalami perubahan warna menjadi gelap atau abu-abu. Sehingga, penggunaan obat ini sekarang sudah cukup dibatasi.

Jenis antibiotik ini dibedakan lagi berdasarkan komponen kandungannya, yakni :

1.Tetracycline HCl, contoh merk dagangnya: Sanlin, Soltralin 500, Super Tetra, Tetrasanbe, Conmycin, Corsatet 250, Dumocycline, Ikacycline, Licoklin, Tetracycline Indofarma, Tetrarco dan Tetrin

2. Oxytetracycline, contoh merk dagangnya adalah Terramycin, Corsamycin, Oxytetracycline Indofarma Ointment, Terramycin Ophth

3. Doxycyline, contohnya adalah Dohixat, Doxicor, Siclidon, Dotur, Doxacin, Dumoxin, Interdoxin, Viadoxin dan Vibramycin

4. Minocycline, contohnya: Nomika

5. Tigecycline, contohnya Tigacyl

3. Cephalosporin

Golongan antibiotik jenis Cephalosporin ini biasanya digunakan untuk membunuh berbagai jenis bakteri, termasuk bakteri gram negatif. Biasanya diresepkan untuk mengobati berbagai penyakit seperti: Radang tenggorokan, infeksi telinga, Infeksi kulit, infeksi saluran kemih, infeksi paru-paru dan meningitis bakteri.

Selain itu, saat ini Golongan antibiotik jenis ini tergolong banyak digunakan oleh para dokter dalam pengobatan, termasuk oleh dokter gigi dalam ranah pengobatan pada gigi dan mulut serta oleh dokter hewan dalam ranah pengobatan pada hewan.

Sebagaimana dikutip dari laman: alodokter.com, golongan antibiotik ini terdiri dari beberapa generasi. Adapun jenisnya adalah sebagai berikut:

Cephalosporin generasi I

Cephalosporin generasi I efektif dalam mengobati infeksi bakteri gram prositif. Beberapa jenisnya juga bisa digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri gram negatif. Beberapa jenis bakteri yang bisa diatasi oleh obat ini adalah Staphylococcus dan Streptococcus. Contoh obat generasi I adalah:

Cefadroxil

Bentuk obat: tablet, kapsul, sirop kering. Merek dagang: Cefadroxil, Ancefa, Cefat, Doxef, Drovax, Droxefa, Opicef, Pharmaxil, Staforin

Cephalexin

Bentuk obat: kapsul, sirop kering. Merek dagang: Lexipron, Madlexin.

Cefazolin

Bentuk obat: suntik. Merek dagang: Cefazol, Cefazolin Sodium

Cefalosporin generasi II

Cefalosporin generasi II efektif dalam mengobati infeksi bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Contoh obat sefalosporin generasi II adalah:

Cefuroxime

Bentuk obat: suntik. Merek dagang: Anbacim, Celocid, Oxtercid, Sharox, Situroxime, Zinnat

Cefprozil

Bentuk obat: tablet, sirop kering. Merek dagang: Lizor

Cefaclor

Bentuk obat: tablet, kapsul, sirop kering. Merek dagang: Capabiotic, Cloracef, Forifek, Medikoncef

Cefalosporin generasi III

Cefalosporin generasi III efektif dalam mengobati infeksi bakteri gram positif dan negatif. Obat yang ada di dalam golongan ini juga lebih efektif untuk mengatasi bakteri yang sudah resisten dengan cefalosporin generasi sebelumnya.

Beberapa jenis bakteri yang bisa diatasi oleh obat ini adalah Haemophilus influenzae, E. coli, Klebsiella pneumoniae atau K. pneumonisa dan Proteus mirabilis. Contoh obat sefalosporin generasi III adalah:

Cefotaxim

Bentuk obat: suntik. Merek dagang: Cefotaxime, Biocef, Cefarin, Clacor, Efotax, Futacef, Kalfoxim, Litaxim, Taxef, Taxegram

Cefixime

Bentuk obat: tablet, kapsul, sirop kering. Merek dagang: Cefixime, Cefspan, Fixiphar, Helixim, Nixaven, Nucef, Oracef, Pharmafix, Sporetik, Starcef

Ceftriaxone

Bentuk obat: suntik. Merek dagang: Ceftriaxone, Betrix, Bioxon, Broadced, Cefaxon, Ceftrox, Ecotrixon, Futaxon, Incephin, Intrix, Terfacef, Tricefin, Trixon, Tyason.

Cefoperazone

Bentuk obat: suntik. Merek dagang: Bifotik, Biorazon, Cefobactam, Cefophar, Cefratam, Ceropid, Ferotam, Fosular, Logafox, Quabacef, Simextam, Sulperazon, Zotam.

Ceftazidime

Bentuk obat: suntik. Merek dagang: Ceftazidime, Ceftamax, Ceftum, Cetazum, Dimfec, Fortum, Lacedim, Pharodime, Zidifec

Cefditoren

Bentuk obat: tablet. Merek dagang: Meiact 200, Meiact MS Fine Granules 10%

Ceftizoxime

Bentuk obat: suntik. Merek dagang: Cefim, Cefizox, Ceftizoxime Sodium, dan Tizos

Cefalosporin generasi IV

Cefalosporin generasi IV efektif untuk mengobati infeksi bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Obat ini juga sering diresepkan untuk infeksi bakteri yang cukup berat.

Beberapa jenis bakteri yang bisa diatasi oleh sefalosporin generasi IV adalah Pseudomonas aeruginosa, K. Pneumoniae, E. Coli dan Enterobacter. Contoh obat sefalosporin generasi IV adalah:

Cefepime

Bentuk obat: suntik. Merek dagang: Cefepime, Biocepime, Cefemet, Cefinov, Daryacef, Futapim, Macef, Maxicef, Nacepim, Pimcefa, Procepim, Vipime, Zepe, Zetab.

Cefpirome

Bentuk obat: suntik. Merek dagang: Cefpirome, Bactirom, Bioprom, Cefir, Cefrin, Futaprom, Lanpirome, Lapirom, Pirom.

Cefalosporin generasi V

Cefalosporin generasi V efektif untuk mengobati infeksi bakteri Enterobacter faecalis dan bakteri MRSA (varian bakteri Staphylococcus aureus yang sulit ditangani karena kebal terhadap beberapa jenis antibiotik). Contoh sefalosporin generasi V adalah:

Ceftaroline fosamil

Bentuk obat: suntik. Merek dagang: Zinforo

Mari kita peduli terhadap penggunaan antibiotik, jangan konsumsi obat antibiotik tanpa pengawasan dokter. Bahkan, jangan mengobati hewan dengan antibiotik tanpa penyeliaan dokter hewan. Terlebih, itu adalah hewan pangan, yg akan dikonsumsi oleh masyarakat. Biasanya, tindakan seperti ini banyak terjadi menjelang idul Adha. Hewan kurban sakit, diberi antibiotik tanpa konsultasi dengan dokter hewan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Barokallah Pak dokter, informasi yang sangat bermanfaat, terus berbagi lewat karya, salam sehat dan sukses selalu

19 Jun
Balas

Ulasan yang keren dan bermanfaat, terima kasih Pak dokter atas berbagi pengetahuannya

19 Jun
Balas

Ulasan yang keren dan mantap Pak dokter.. Sangat bermanfaat .. Semoga selalu sehat dan dalam lindungan Allah SWT.. Barakallah fik.. Salam literasi.

19 Jun
Balas

Terima kasih ilmunya Pak. Barakallah

19 Jun
Balas

Mks ilmunya pak Dokter, keren dan sukses selalu pak

19 Jun
Balas



search

New Post