Koksidiosis Pada Ayam Kampung
Penyakit pada ayam kampung yang sering ditemui di lapangan adalah penyakit koksidia atau koksidiosis. Penyakit ini merupakan penyakit pada intestinal yang disebabkan oleh parasit protozoa dari genus Eimeria (Michels, et al, 2011). Penyakit asal parasit kerapkali berbeda dengan penyakit viral atau bakteri dalam beberapa aspek, yaitu siklus hidup yang kompleks, metode penyebaran, sangat minim/tidak ada uji serologik yang dapat dipakai sebagai metode diagnosis, dan kadang-kadang dapat ditanggulangi dengan cara sanitasi/desinfeksi dan isolasi yang ketat (Tabbu, 2002).
Selain itu, koksidiosis sering juga disebut dengan penyakit berak darah. Penyakit ini biasanya memiliki gejala klinis diantaranya:
1. Diare dapat bercampur darah
2. Dehidrasi
3. Bulu berdiri
4. Anemia
5. Lesu dan lemah
6. menekuk kepala dan leher serta mengantuk.
Penyakit ini dapat menyebabkan kerugian berupa penurunan berat badan m, masa bertelur terlambat dan penurunan produksi telur.
Infeksi Koksidiosis sendiri berawal dari masuknya ookista (semacam telur) Eimeria yang telah mengalami sporulasi (menghasilkan spora) ke dalam tubuh ayam. Ookista ini dapat ditularkan melalui anak kandang, peralatan kandang, ransum, air minum atau litter yang tercemar.
Sebagaimana diulas dalam laman: medion.co.id, Dari 12 jenis, ada 5 spesies Eimeria sp. yang patogen pada ayam, yaitu E. tenella, E. maxima, E. necratix, E. acervulina dan E. brunetti. Untuk infeksi Eimeria tenella biasanya terjadi secara akut dan pada ayam akan ditemukan mengeluarkan feses berdarah hingga menimbulkan kematian. Infeksi Eimeria maxima menyebabkan feses mengandung eksudat kental berwarna kemerahan dan bercampur bintik-bintik darah.
Ayam yang terserang Koksidiosis bisa diobati dengan pemberian obat antikoksidia. Pemberian antikoksidia dimaksudkan untuk mengontrol dan menekan perkembangan Eimeria dalam tubuh ayam sehingga jumlahnya yang ada di tubuh ayam bisa ditekan dalam level rendah. Obat antikoksidia biasanya diberikan dengan metode 3-2-3 yaitu 3 hari obat, 2 hari air minum tanpa obat dan 3 hari obat. Produk yang bisa digunakan yaitu Coxy, Sulfamix (sulfonamide tunggal), Antikoksi, Duoko, atau Trimezyn (sulfonamide kombinasi). Adapun obat yang mempunyai spektrum yang lebih luas yakni Therapy atau Koksidex. Pemakaian Therapy diberikan dengan dosis 0,2 g/kg berat badan atau 1 g/liter air minum selama 5-7 hari berturut-turut. Contoh obat antikoksidia Medion yakni Toltradex. Pemakaian Toltradex dapat diberikan selama 2 hari berturut-turut dengan dosis 0,14 ml per kg berat badan diberikan melalui air minum.
Selain pemberian antikoksidia, tindakan lain yang harus dilakukan saat menghadapi koksidiosis diantaranya:
Berikan multivitamin seperti Fortevit dan Vita Stress untuk terapi suportif. Vitamin A berfungsi mempercepat kesembuhan epitel mukosa usus yang rusak. Sedangkan vitamin K akan mengurangi pendarahan yang terjadi. Namun pemberian kedua vitamin tersebut tidak boleh dicampur langsung dengan Toltradex karena potensi vitamin A dan K akan mengalami penurunan jika digabungkan dalam bentuk satu sediaan.
Jika memungkinkan, buang feses bercampur darah dari ayam yang sakit untuk menghindari ayam lain mematuknya. Hal ini karena warna merah pada feses akan menarik perhatian ayam lain untuk mematuk dan terjadilah proses penularan penyakit Koksidiosis.
Lakukan manajemen penanganan litter dengan baik agar litter kering. Beberapa hal yang perlu kita perhatikan agar litter tetap kering dan berfungsi optimal antara lain:
Gunakan litter dengan ketebalan yang optimal, yaitu 8-12 cm
Lakukan manajemen pembolak-balikan litter untuk mencegah litter basah
Cek kondisi dan pemasangan tempat air minum
Perhatikan kualitas ransum. Jangan memberikan ransum dengan kandungan garam dan protein terlalu tinggi (sesuaikan dengan kebutuhan)
Mengatur sistem ventilasi melalui sistem buka tutup tirai untuk memastikan kadar amonia dalam kandang tidak terlalu tinggi
Saat musim hujan, perbaiki kerusakan dan kesalahan struktur kandang
Hindari pemeliharaan ayam dengan kepadatan tinggi, maksimal 8 ekor/m² untuk kandang postal.
Saat persiapan kandang, terutama untuk kandang postal, lakukan pengapuran lantai untuk mengurangi jumlah ookista yang ada.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Informatif dan mencerahkan gurusianer. Terimakasih telah setia mengunjungi sriyonospd.gurusiana.id untuk saling SKSS.
Mantap pak dr. Oo lmu yg bermanfaat bagi kita yg punya ayam kampung. Keren salam sehat selalu dan salam Literasi.
Sama2 bunda, salam sukses ya
Terima kasih pencerahannya Dok
Mantap ilmunya,sayang saya gak punya ayam di rumah