Itu wajahmu, ini perasaanku

Itu wajahmu, ini perasaanku "Sebel deh lihat wajah bos.""Emang kenapa wajah bosmu?" "Cemberut aja kayak dompet tanggung bulan" Anda pernah mengalami seperti itu, sehingga Anda dilanda bad mood?Ya , mungkin kita pernah bertemu dengan orang yang kita kenal dengan memasang wajah yang kurang sedap. Baik itu di kantor atau saat berpapasan di jalan.Kita merespon hal itu biasanya dengan mencoba mencari tahu. Atau mengklarifikasi pada teman yang lain , dari pada mengklarifikasi pada yang bersangkutan. "Dia ngapain sih? Salah makan kali ya? Koq wajahnya kayak gitu""Lagi dimarahin istrinya kali.."" Jangan-jangan dia lagi ngambek sama aku. Padahal aku rasa sih ga ada apa-apa."Konsentrasi kita justru makin terpecah saat kita memikirkan wajah orang yang cemberut itu. Dan perasaan kita makin campur aduk bila mengingatnya . Kita jadi semkin terganggu dan serba salah. Apalagi kalau itu berhubungan dengam bos atau orang yang kita kenal dekat.Kalau dipikir secara jernih sebenarnya tak ada hubungan antara wajah bos kita dengan perasaan yang kita rasakan. Keduanya sama sekali tak terkait. Kenapa begitu?Setiap orang adalah pemilik sah wajahnya, dia boleh melakukan apa saja pada wajahnya. Entah itu di stel cemberut seperti topeng, dibuat ceria seperti balon ulang tahun atau dibuat kaku seperti patung.Di pihak lain, kita adalah pemilik sepenuhnya perasaan kita. Di tangan kitalah sepenuhnya kendali perasaan kita. Pendeknya, wajah orang lain tidak perlu mengatur perasaan kita.Jadi, mari bebaskan perasaan kita dari campur tangan orang lain agar kita tetap nyaman. Selamat tinggal wajah cemberut. Good by bad mood.Pagi berkabut.