Ivan Kurniawan

Lahir dan tinggal di Sumenep. Seorang guru. Penggemar musik....

Selengkapnya
Navigasi Web
Memaksimalkan Mainan Anak

Memaksimalkan Mainan Anak

Saya mengajar di kelas 4 sebuah sekolah dasar negeri. Setiap hari, ada saja tingkah laku dan kebiasaan yang dilakukan siswa di sana. Berbagai macam tingkah laku tersebut membuat saya tersenyum geli. Namun tak jarang pula siswa bertingkah laku yang membuat saya jengkel bahkan marah. Tentu dalam kasus ini, saya sebagai guru harus bersabar menghadapinya.

Entah mulai kapan, tiba-tiba saja siswa satu kelas saya bahkan di kelas-kelas lainnya sedang gandrung bermain kartu gambar. Kartu berisi gambar yang dilengkapi dengan deskripsi singkat tentang kegiatan yang dilakukan tokoh pada gambar tersebut. Biasanya tokoh dalam gambar diadaptasi dari serial kartun yang sedang populer saat ini. Permainan kartu gambar tersebut dimainkan secara berkelompok.

Dari hari ke hari, koleksi kartu gambar siswa saya semakin bertambah dan banyak. Selidik punya selidik, ternyata mereka membeli dan membeli lagi. Selain harganya cocok dengan uang saku mereka, penjual kartu gambar tersebut rajin mangkal menjajakan barang dagangannya setiap hari di depan sekolah. Ketika bermain kartu gambar tersebut pun, siswa yang menang mendapatkan tambahan kartu gambar dari teman-temannya yang kalah. Maka semakin menumpuklah koleksi kartu gambar mereka.

Tak jarang ada sebagian siswa yang bermain kartu gambar tersebut ketika kegiatan pembelajaran berlangsung. Hal ini tentu membuat saya jengkel dan mengelus dada. Tak ingin masalah ini terjadi berlarut-larut, akhirnya saya mencari ide bagaimana caranya agar kartu gambar ini tidak mengganggu mereka mengikuti kegiatan pembelajaran.

Secara spontan, saya pun mendapatkan ide segar. Ketika pembelajaran Matematika, saya meminta mereka untuk mengeluarkan koleksi kartu gambar mereka. Mendengar permintaan itu, tentu mereka tersenyum sumringah sambil menunggu kegiatan apa yang akan mereka lakukan bersama saya. Mereka terlihat penasaran dengan rencana saya.

Saya menggunakan kartu-kartu gambar tersebut untuk memeragakan operasi pembagian. Saya mengajak siswa untuk mempraktikkan penyelesaian pembagian dengan menggunakan kartu gambar. Saya biarkan mereka menemukan sendiri hasil dari pembagian tersebut. Hasilnya menakjubkan, mereka berhasil menemukan hasilnya sendiri. Hal ini tentu menggembirakan karena pada pembelajaran sebelumnya, siswa merasa kesulitan mengerjakan soal pembagian karena memang metodenya menggunakan hapalan.

Dari kegiatan ini, mungkin saya sudah berhasil mengubah kejengkelan saya menjadi kesenangan karena saya dapat memaksimalkan mainan yang dibawa siswa ke dalam kelas. Mungkin saja nasihat dan larangan kepada siswa untuk tidak membawa mainan ke dalam kelas akan lebih bermakna apabila kita mampu memanfaatkan mainan tersebut untuk keberhasilan kegiatan pembelajaran. Semoga.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post