96 - KESEMPATAN KEDUA ( tamat )
Dua malam aku tak bisa tidur memikirkan permintaan Astuti. Dia ingin rujuk kembali, menjadi istriku lagi. Meskipun dia tahu aku sudah menikah lagi, dia rela dianggap sebagai istri kedua. Aku tak menampik meskipun luka yang dia torehkan ke hatiku cukup dalam, namun kenangan manis juga masih tersimpan apik di sudut hatiku. Ada dua rasa berbeda kurasakan. Bersama Neneng aku merasa bak seorang raja yang dilayani oleh permaisuri yang sangat mencintainya. Aku merasa ego lelakiku terpuaskan. Aku merasakan indahnya rasa cinta dan sayang hanya dengan memandang lembut bening matanya. Bersama Astuti aku seperti seorang hamba yang dengan suka rela menyerahkan segalanya untuk mendapatkan pujian dan hadiah majikannya. Rasa kecewa dan luka batinku nyatanya bisa dengan mudah sirna melihat "majikanku" itu terpuruk dalam derita. Ada keinginan di dasar hatiku untuk kembali menyemangati dan menggandeng tangannya agar bangkit dan memborgolku dengan rasa cemburunya. Aku seakan berada di dua persimpangan. Makin kupikirkan, makin ruwet benang yang harus kuurai.
' Aa tidak usah bingung. Neng tahu masih ada cinta di hati Aa untuk mbak Astuti. "
Kata ajaib itu meluncur dengan manis dari mulut istri tercintaku ini. Aku tahu pasti di dalam hatinya ada perasaan tak rela karna aku masih menyimpan rasa. Tapi bak seorang permaisuri yang rela berbagi cinta dengan selirnya, Neneng malah menganjurkan aku untuk menikahi Astuti lagi. Aku semakin galau. Angin malam Cianjur yang berhembus di sela jendela kurasakan makin menngigit kulitku. Kubenamkan tubuhku di bawah selimut tebal di samping istriku yang terlihat tentram di sampingku. Terlena dalam tidur dengan senyum tersungging di bibirnya setelah kami mengarungi hutan asmara yang melemparkanku ke puncak kenikmatan yang selalu menghiasi kebersamaan kami. Apa aku tega menduakannya?
Kupejamkan kembali mataku dengan tekat bulat aku tak akan membuang mutiaraku ini dan memungut cincin emas polos yang sudah lama terselip di sudut dompetku......
Tamat
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
ada perasaan tak rela karna aku masih menyimpan rasa. Tapi bak seorang permaisuri yang rela berbagi cinta dengan selirnya, Cakep bu is
Makasih bu... Ayo menulis lagi bu
Harus bisa mengambil keputusan ..mantap ceritanya bu Is
Terima kasih bu