Istiqomah

Saya Widyaiswara di PPPPTK PKn dan IPS Malang. Menulis dan mengedit adalah pekerjaan yang saya sukai. Dari hobi bisa jadi sumber penghasilan dan meningkatkan ko...

Selengkapnya
Navigasi Web

Maqom Setiap Orang Berbeda

"Dia tidak terpilih karena bla, bla, bla. "

"Ya jelas dia dipilih, dia kan bla, bla, boa. "

Kalimat seperti itu baik disertai fakta dan bukti, maupun sekadar persepsi seringkali muncul dalam banyak kegiatan yang berbasis seleksi. .Sebuah seleksi baik untuk penentuan juara maupun pemenuhan kuota, selalu menyisihkan orang-orang terpilih.

Lazimnya, mereka yang tidak terpilih, terutama yang tidak bisa ikhlas, akan mencari alibi atas 'kekalahannya. ' Alih-alih melakukan refleksi dan segera berbenah diri, mereka justru mencari-cari kejelekan orang lain yang terpilih atau mencari kesalahan penyelenggara. Kalau sudah begini, yang terjadi bukannya dapat meningkatkan kualitas diri dan banding diri, yang terjadi adalah menjatuhkan diri sendiri.

Ada juga yang aneh. Mereka yang terpilih sibuk mencari-cari kejelekan dan menggosipkan sesuatu yang belum tentu benar tentang pihak yang kalah. Seolah-olah mereka yang tersisihkan adalah pendosa yang mesti dihukum, dihujat, dan diolok-olok. Apa sedemikian besar kejelekan dan ketidaksempurnaan mereka yang kalah bertanding sehingga pihak yang menang punya otoritas untuk menjelekkan mereka yang kalah?

Bukan Maqom Kita

Kita boleh saja berharap, bermimpi memenangkan pertandingan, terpilih dalam sebuah seleksi, tapi jangan berpikir ketika kita tersisih atau kalah habis segala harapan. Tidak. Jalan hidup setiap orang berbeda-beda. Karir, jabatan, penghasilan, bahkan jodoh pun brrbeda-beda, tempat dan cara mendapatkannya pun berbeda.

Ketika kita gagal di satu kegiatan, tanamkan dalam hati bahwa Allah punya skenario lebih indah dari rencana kita. Seperti juga seorang penyanyi yang mencoba ikut audisi. Jangan sedih saat tersisih. Bisa jadi Anda salah kamar. Audisi itu untuk seleksi penyanyi pop, Anda jago nyanyi lagu dangdut. Mana mungkin menang?

Realistislah. Berpindahlah ke panggung dangdut. Di sana insyaallah lebih tepat. Penyangi dangdut punya fans yang beda dengan penyanyi R and B maupun pop. Tanpa perlu menjelekkan kompetitif lain atau panitianya.

Menyiman kecewa, amarah, apalagi diikuti persepsi yang acap sering jadi fitnah, itu tidak produktif. Lebih baik ikhlas. Rezeki Allah tak haya dari satu jalan.

Analog yang sama kalau Anda jualan tempe, tidak laku, segera move on. Jangan mệnjelekkan tukang tempe lain yang laris. Atau sebaliknya saat dagangan Anda laris, tak perlu menjelekkan dagangan penjual lain. Lebih aneh lagi bila Anda penjulal tempe, njelek-njelekin pindang komoditas pedagang sebelah. Tak ada perlunya nyinyir. Mereka kan tidak merugikan kita?

Kalsu mereka nyinyir, abaikan. Meladeni energi negatif itu merusak. Tak produktif. Gak keren blass.

Rezeki tiap orang itu berbeda-beda. Maqomnya pun berbeda.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Maqam yang berbeda.... Iya Bund. Saya semakin paham.

29 Dec
Balas

Benar sekali nasehatnya bu Isti, instrospeksi diri lebih baik. Apaoum yang kita kerjakan atas seijin Allah, manusia hanya wajin berusaha, Allah penentu segalanya

31 Dec
Balas

leres ustdah.. introspeksi.. dan introspeksi... untuk membenahi diri..

29 Dec
Balas

Barokallah semakin menambah ketaqwaan kita pada Allah Swt, bahwa Dialah yang penentu terbaik bagi kita, Alhamdulillah bunda Isti

29 Dec
Balas

Terimakasih Ibu. Kami makin mengerti.

29 Dec
Balas

Mantap! Belajar ilmu ikhlas intinya... Luar biasa...

29 Dec
Balas

Semoga yang didapat dari TOT sasisabu bisa untuk menambah pengalaman untuk pembelajaran berkualitas, terima kasih Bun

29 Dec
Balas

Semoga yang didapat dari TOT sasisabu bisa untuk menambah pengalaman untuk pembelajaran berkualitas, terima kasih Bun

29 Dec
Balas

analisis yang bagus sekali Bu. Fakta fakta yang Ibu paparkan memang realistis dan banyak terjadi di sekitar kita. Terima kasih sudah mengingatkan bagi yang sedang, atau mau berkompetisi. Hendaklah prinsip ini dijadikan pedoman.

29 Dec
Balas

Bagus sekali. Semakin menyadarkan saya untuk memahami kelebihan dan kekurangan diri sendiri dan orang lain. Terimakasih

29 Dec
Balas

Benar sekali bu... Tulisannya sangat menginspirasi.. Salam kenal ya bu

29 Dec
Balas

Tiap orang berproses menuju maqomnya masing-masing, apapun hasilnya, prosesnya yg lebih penting. Terimakasih nasehatnya bunda Isti, insyaallah ilmu yg kita dapat mjdkn kita lebih antusias menjalani proses ini.

29 Dec
Balas



search

New Post