MEMULIAKAN TAMU
Di rumah keponan sedang ada ibu mertuanya. Mumpung ada di rumah keponakan, saya menyempatkan diri untuk bersilatur rahmi. Kalau bersilatur rahmi ke rumah beliau di desa butuh perencanaan dan jadwal tersendiri. Saat kami bercengkrama tetiba ada tamu datang. Kami pindah ke ruang tengah untuk melanjutkan berbincangan. Keponakan menemani tamunya.
“Orang zaman sekarang itu tidak mau pahala.” seloroh Beliau kepada putrinya (istri keponakan) saat tamu sudah pulang. “Orang dulu itu kalau ada tamu bergegas membuatkan wedang (minuman), teh atau kopi.” lanjut Beliau. “Kan di meja sudah disiapkan air mineral.” balas putrinya dengan enteng. “Ya, beda pahalanya yang diusahakan dan yang siap saji.” papar Beliau. “Air mineralnya juga dibeli pakai uang.” jawab putrinya membela diri. Sementara itu saya tidak berkomentar saya hanya menyimak saja. Peristiwa itu terjadi pada beberapa tahun silam, saat saya masih tinggal di Surabaya.
Perintah memuliakan tamu, terdapat dalam sebuah hadist riwayat Muslim dan Bukhari, Rasulullah SAW bersabda: مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ اْلأخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ
Artinya: “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya ia memuliakan tamunya.” Perintah memuliakan tamu disandarkan kepada orang-orang yang beriman. Hal ini memberikan penjelasan bahwa ada kaitan antara iman seseorang dan memuliakan tamu. Islam memandang memuliakan tamu menjadi ukuran keimanan seseorang.
Sebagai seorang muslim, sudah selayaknya memperlakukan tamu dengan sebaik-baiknya. Umat muslim harus menyambut tamunya dengan ramah. Menjamunya dengan makanan dan minuman terbaik, melayani hajatnya, serta memenuhi maksud dan tujuan kehadirannya. Membuat tamu merasa senang dan nyaman, tentu berbalas pahala. Sudahkah Anda memuliakan tamu Anda?
Mari bersinergi berkolaborasi perkaya liteasi negeri!
Salam literasi
Istianah
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar