Etika dan Moral Seorang Pendidik
Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu Ethos yang berarti Karakter. Karakter adalah tabiat, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain. Pendidikan karakter merupakan upaya mempengaruhi segenap pikiran dengan sifat-sifat tertentu, sehingga dapat membentuk watak, budi pekerti, dan mempunyai kepribadian berbasis Al Quran memiliki tuntunan yang mendidik manusia menjadi bangsa yang berakhlak.
Pendidik adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik dan menempati posisi mulia dalam ranah keilmuan sedangkan dalam pandangan masyarakat adalah orang yang melaksanakan pendidikan di tempat-tempat tertentu ( sekolah). Pendidik juga dikenal dengan nama guru. Guru adalah seseorang yang boleh ditiru atau diteladani perkataannya, perbuatannya, tingkah lakunya, pakaiannya, amalannya dan boleh dipercayai amanahnya yang dipertanggung jawabkan kepadanya untuk dilakukan dengan jujur.
Profesi guru merupakan profesi yang mempunyai peranan penting dalam menghasilkan generasi penerus yang berkualitas. Dari gurulah seorang individu mampu tumbuh dan berkembang baik intelektualnya maupun moralitasnya. Guru harus mampu berkembang dan menunjukkan eksistensinya di tengah masyarakat. Salah satu wujud pengembangan itu adalah perilaku seorang guru. Perilaku guru merupakan perilaku profesional yang memenuhi syarat tertentu, bukan perilaku pribadi yang dipengaruhi oleh sifat-sifat atau kebiasaan pribadi. Guru harus dapat menjalankan kode etik profesi sebagai suatu norma atau aturan tata susila yang mengatur tingkah laku guru.
Menjadi guru yang bermoral memang bukan perkara mudah. Moralitas selalu meminta untuk setiap orang konsisten antara yang diucapkan dengan sikap yang dilakukan. Pendidik yang bermoral adalah pendidik yang senantiasa mampu menjaga ucapan dan tindakan agar tidak menimbulkan sesuatu yang merugikan dirinya dan siswa didiknya. Berkonsisten menjaga martabat profesinya dan menimbulkan kebaikan bagi orang banyak.
Seorang Dorothy Law Nollte mengatakan; “ Jika anak dibesarkan dengan celaan, maka ia belajar memaki. Jika anakdibesarkan dengan permusuhn, maka ia belajar berkelahi. Jika anaka dibesarkan dengan cemoohan, maka ia belajar rendah diri. Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, maka ia belajar menyesali diri. Jika anak dibesarkan dengan toleransi, maka ia belajar mengendalikan diri, jika anak dibesarkan dengan motivasi, maka ia belajar percaya diri. Jika anak dibesarkan dengan kelembutan, maka ia belajar menghargai. Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, maka ia belajar percaya. Jika anak dibesarkan dengan dukungan , maka ia belajar menghargai diri sendiri. Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, maka ia belajar menemukan kasih sayang dalam kehidupannya. Ungkapan, ucapan yang keluar dari lisan kita harus benar-benar terjaga, sedikit saja kita melangkah dengan kesalahan maka akan esar akibat buruknya.
Dimensi keikhlasan ruhul asatidz sangat penting di dalam membingkai dan mengawal tri pusat pendidikan. Melalui dimensi do’a dan ketauladanan berbasis keikhlasan jiwa untuk bermujahadah,bermuamalah dan bermuhasabah apada Rabnya untuk kebaikan umatnya atau siswanya. Ketauladanan dari segi etika dan moral guru bagi siswa di era sekarang sangat penting.Tayangan televisi yang sebagian besar jauh dari nilai edukasi. Itu adalah bukti bahwa pembentukan budi pekerti dan krisis keteladanan merupakan sebuah tantangan nyata dalam pendidikan.
Isro’illiyah, S.pdI
“SAGUSABU PASURUAN”
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Guru yang membuat diriku menjadi manusia yang beretika...Semoga semua guru di Indonesia diberi kemudahan oleh Allah dalam menyampaikan nilai nilai karakter kepada siswa-siswinya, Aamiin...
Aamiiin
Essip Bu Is .... guru memang harus mampu tampil sebagai uswah bagi siswanya.