#tantanganmenulis ke 105

Pernahkah kita dibohongi oleh seseorang, atau bahkan kita sendiri yang bohong? Bohong merupakan perkara yang dilarang oleh Allah Swt. Berbohong tidak akan mendatangkan keuntungan sedikitpun. Bahkan kebohongan yang satu akan mendatangkan kebohongan yang lain. Sebagai contoh ada seseorang yang mencuri sepeda motor. Ketika diinterogasi ia berbohong dan mengatakan temannya yang mencuri. Ia lalu mengarang cerita bohong bahwa temannya mencuri dengan cara begini begitu. Lalu ia berbohong lagi bahwa pencurinya pada pukul segini. Seterusnya ia akan melakukan kebohongan tanpa henti.

Kebohongan lahir dari lidah yang dikendalikan oleh hawa nafsu. Nafsu selalu mengajak untuk berbohong, agar seseorang mengira bahwa dengan berbohong segala urusan menjadi mudah. Karena lidah tidak bertulang maka mudah ia menerima bujuk rayu hawa nafsu sehingga berbicara bohong. Inilah bahayanya lidah tidak dijaga. Ia dengan mudah akan mengumbar kebohongan. Oleh karena itu Rasulullah Saw mewanti-wanti umatnya agar menjaga lidahnya. Barang siapa yang menjaga lidahnya maka ia akan selamat.

Untuk menghindari kebohongan maka ketika kita berbicara, bicaralah apa adanya. Jangan membuat kata-kata palsu yang tidak sesuai dengan kebenaran. Bicaralah menggunakan kata-kata yang baik dan penuh kejujuran. Jika kita tidak mampu berkata-kata baik atau jujur maka diam lebih baik. Inilah cara yang tepat untuk menghindari kebohongan. Semoga kita selalu terjaga dan dijauhkan dari kebohongan.