
Penjara Kalbu
#hari ke-19
Kuberlari dalam lorong hitam itu,
tanpa dirimu.
Kucoba mencari jalan,
cuma pekat yang ketempuh.
Tanpa bayang,
dan tanpa cahaya.
***
Dirimu semakin menjauh,
ketika tanganku tak berdaya,
waktu telah menyeretmu,
untuk jauh dariku.
Aku cuma diam,
dan kata pun tak sempat kuucapkan.
***
Andai waktuku tiba,
jangan pernah engkau tiada.
Datanglah ketika suaraku kelu,
dan membawaku,
dalam surgamu... (*)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Dirimu semakin menjauh,ketika tanganku tak berdaya,waktu telah menyeretmu,untuk jauh dariku.Aku cuma diam,dan kata pun tak sempat kuucapkan.Diksi yang sangat indah dan cadas sehat selalu saudaraku pak Iso Suwarso
Terimakasih, abangda.