#hari ke-529

Selepas subuh, seperti biasa pak Kyai memulai dengan tausiyahnya. Ada di tengah para jamaah, beliau menasihati dan memberikan pencerahan tentang jalan hidup, ikhlas dan kebenaran agama. Namun kali ini pak Kyai hanya diam, beliau ingin tahu isi hati para jamaah yang hadir untuk menyampaikan keluh-kesahnya.

"Begini pak Kyai, hidup saya selalu jatuh bangun. Gimana untuk menyikapinya?" Tanya salah seorang jamaah.

Sambil menarik nafas, lalu pak Kyai menjawab.

"Layaknya matahari yang selalu terbenam untuk menunggu malam, dan esoknya ia akan kembali hadir menyinari bumi."

"Begitulah hidup. Silih ganti. Silih beda. Ada siang dan juga ada malam."

"Semuanya hanya bersifat sementara, tak ada yang kekal. Sabar dan ikhlas menjalani serta tawakal, terus berdoa...insya Allah hidup akan tenang dan damai. Berusahalah untuk selalu bersyukur, maka semuanya akan berkecukupan."

Saya manggut-manggut memahami isi pesan pak Kyai. Setelah itu doa bersama dan pulang. Masjid sepi kembali. (*)