Jendela Lara
#hari ke-559
Kubuka jendela hati,
tampak luka yang tlah lama diderita.
Ada setetes darah mengering,
dan noktah nanah yang kerontang.
Namun, ada sisa goresan,
yang hampir pupus ditelan waktu.
***
Jam dinding malu-malu,
tiap kali ditanya tentang waktu.
Begitu pun dengan malam,
yang selalu tawarkan keraguan.
Kemana kutawarkan luka itu?
Sedang hati masih menyimpan lara.... (*)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisi yang keren Bapak