Penulis, Ibarat Ulat dan Kupu-kupu
Kegiatan menulis dapat diibaratkan seperti ulat dan kupu-kupu. Bagaimana bisa?
Saat kita menulis otak kita yang bekerja keras. Tangan hanya membantu menuangkannya dalam tulisan atau ketikan. Pada saat bekerja inilah otak kita harus mendapatkan asupan gizi dari makanan. Beberpa macam buah-buahan perlu ada di dekat kita saat menulis. Potongan pisang kepok setengah matang, pepaya, jambu, kedondong, bengkoang, dan nanas dapat kita siapkan dengan menambahkan bumbu rujak di mangkok kecil. Bumbu itu tidakperlu pedas agar tidak mengganggu sistem pencernaan kita. Jangan sampai perut bermasalah saat kita konsentrasi menulis. Saat inilah kita seperti ulat. Makan terus sambil menuangkan ide kita dalam tulisan.
Pada saat ide kita selesai dituangkan, waktu untuk menjadi kepompong tiba. Kita perlu mebaca ulang dan menambalsulam beberapa bagian yang menurut kita kurang berisi atau kurang berkaitan. Inilah saat berkepompong. Penulis "Ngebleng" untuk mengedit, kemudian mengirimkan naskah ke MG, memberikan kesempatan Mr.Cover untuk mengolahnya menjadi tampilan yang menarik, hingga menunggu buku itu selesai dicetak.
Fase terakhir adalah kupu-kupu. Saat inilah kupu-kupumenunjukkan kepada dunia bahwa dia mempunyai kemampuan dan kelebihan yang tidak dimiliki oleh hewan lain yang hanya mementingkan makanan. Untuk menjadi kupu-kupu, ulat pun harus berpuasa, menahan diri dan mengendalikan emosi. Jika kita ingin menjadi kupu-kupu, makanan yang kita konsumsi tidak hanya yang baik untuk kesehatan tubuh kita, tetapi otak kita. Ilmu, ide, pengalaman, latihan, kesabaran, perjuangan adalah makanan untuk otak dan hati kita. Menjadi yang terbaik dan indah tidak hanya dilihat dari fisik (rupa), tetapi dari perilaku. Perilaku dibentuk oleh pemikiran dan perasaan.
Saat kita menghasilkan buku hasil pemikiran atau pengalaman kita, saat itulah kita menunjukkan "inilah saya". Saya dulu hanyalah ulat yang berkutat di atas daun, diam dan makan. Saya, sekarang, bisa bebas terbang dengan sayap saya sendiri.
Selamat bermetamorfosis.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Top bu.