ISNA AINA HIDAYANTI

Guru ndeso yang berasal dari ndeso yang bangga dengan ndesonya, bercita-cita dadi guru yang bermanfaat buat sesama. Dinantikan kehadirannya, diharapkan keb...

Selengkapnya
Navigasi Web
Urip Kui Urup

Urip Kui Urup

#tagur365_64

#catatan_naina_16

#sajak_kehidupan

#Urip_kui_urup

Siang berganti malam, dan malam pun berganti siang. Roda kehidupan terus berputar seiring rotasi dan revolusi bumi. Kanak-kanak, remaja, dewasa, dan akhirnya menua. Sebuah perjalanan hidup yang akan terlewati dengan sendirinya. Tak ada yang bisa menghindari hal tersebut.

Pertemuan dan perpisahan adalah satu paket yang juga akan terjadi. Bagaimana kita menyikapi hal tersebut. Laksana mata uang yang selalu berdampingan. Maka bersiaplah untuk menyambut perpisahan meskipun itu pahit terasakan. Manfaatkan kesempatan ketika masih bersama, karena kita tidak tahu berapa lama.waktu yang diberi untuk selalu bersama tersebut.

Jatuh cinta dan patah hati, juga merupakan dua sisi yang berbeda. Namun, jadi suatu pasangan. Jangan takut untuk patah hati jika telah berani untuk jatuh cinta. Siapkan mental sejak awal, bahwa apa pun resiko yang akan kita terima jika mengalami kegagalan.

Perjalanan hidup tiada tahu kemana dan bagaimana endingnya. Jadi, jangan sampai kita lupa akan siapa diri kita. Ikhlas dan sabar menjalani hidup, itu kunci utama.

"Urip iku saka Pangeran, bali marang Pangeran".

Hidup itu berasal dari Tuhan dan akan kembali kepada Tuhan. Jika kita tahu hal ini, maka kita tak akan menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan oleh kepada kita. Tentunya kita pun akan menyiapkan dua bekal dalam hidup ini. Yang pertama bekal untuk hidup di dunia, dan yang kedua bekal untuk kembali kepada Sang Pangeran. Keduanya harus sejalan.

Manusia adalah wayang yang dijalankan oleh dalang, sang skenario kehidupan, yaitu Allah. Namun, terkadang kita lupa keberadaan kita dan terlena dalam mengingat-Nya. Lebih mengagungkan dunia sehingga terlewat dari mengingat akhirat.

Untuk mengisi waktu singkat kita jadilah pribadi yang berguna.

"Urip iku urup".

Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain di sekitar kita. Sekecil apa pun manfaat yang kita berikan, jangan sampai menjadi orang yang meresahkan masyarakat.

Purwodadi, 26 Februari 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi sesama. Siap semangat. Sukses ya Bunda

26 Feb
Balas



search

New Post