Kantuk
#tagur365_40
Kantuk Yang Teramat
Angin pagi telah mengetuk jendela kaca yang telah kusam dimakan usia. Jarum jam terus bergulir dari titik angka ke titik angka lainnya. Suara azan Subuh berkumandang dari masjid seberang. Dengan malas aku bangkit dari balik selimut, tuk menunaikan ibadah yang Alhamdulillah rutin aku lakukan.
Rasa kantuk yang teramat berat perlahan aku lawan dengan mengambil air wudhu. Kesejukan mengalir kedalam pori-pori hingga sedikit membantu agar mata ini tak tertutup lagi.
Jarum jam terus berputar hingga waktu seolah mengingatkanku untuk segera berbenah. Tugas untuk mencerdaskan anak bangsa telah menanti. Aneh, rasa kantuk dan berat di mata tak juga pergi. Seolah-olah dia melekat pada kelopak mata, lengket laksana perangko. Dengan sekuat tenaga aku lawan rasa itu, sayangnya dia enggan tuk sirna.
Di atas jok belakang boncengan sepeda motor, tubuh ini terguncang-guncang. Anehnya, mata ini inginnya terpejam dan terpejam. Tangan mencengkeram erat jaket ojob yang setia mengantarkanku berangkat.
Syukurlah, meski rasa kantuk mendera, roda sepeda motor pun tiba di sekolah dengan selamat.
Purwodadi, 2 Februari 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Tidur dulu yuk Bunda
kantuk yg mwndera ya bu... salam literasi