APOTIK, NASEHAT, SEKEDAR (?)
Membenarkan yang biasa atau membiasakan yang benar? Pernyataan ini menggelitik penulis untuk ikut berkontriusi. Jika kita menggunakan kebiasaan sebagai kebenaran, maka sesuatu yang salah pun akan kita anggap sebagai kebenaran kalau sudah menjadi kebiasaan. Akan tetapi, jika kita selalu mengedepankan kebenaran, maka yang berlaku adalah kita dituntut untuk melakukan sesuatu yang benar sehinga kebenaran akan menjadi kebiasaan.
Dalam berbahasa pun demikian. Kita sering mendapati tulisan ‘apotik’ yang dipasang di depan sebuah toko tempat meramu dan menjual obat berdasarkan resep dokter serta memperdagangkan barang medis; rumah obat. Tulisan yang betul adalah ‘apotek’. Akan tetapi, berhubung masyarakat pengguna bahasa sering menuliskan apotik dengan hruf ‘i’ maka sebagian besar pengguna bahasa beranggapan bahwa yang benar adalah apotik. Sejatinya tidak demikian. Selaku pengguna bahasa yang baik dan benar dapat membuka Kamus Besar Bahasa Indonesia jika mengalami keraguan. Atau pada zaman now ini, pengguna bahasa dapat menggunakan KBBI offline. Tinggal tulis kata yang dimaksud kemudian klik enter maka akan muncul pernyataan: apotik? apotek. Hal itu mengindikasikan bahwa yang baku atau benar adalah apotek.
Hal seperti di atas juga berlaku pada kata ‘nasihat’ dan sekadar. Jika kita tuliskan pada pencarian KBBI offline kata nasehat akan muncul pernyataan ‘nasehat? nasihat’. Itu artinya yang baku adalah nasihat. Jika kita tuliskan kata nasihat kemudian enter akan muncul makna ‘ajaran atau pelajaran baik; anjuran (petunjuk, peringatan, teguran) yg baik’. Hal ini menunjukkan bahwa penulisan yang benar adalah nasihat.
Sekedar atau sekadar? Jika pengguna bahasa menuliskan kata sekedar pada KBBI offline kemudian enter akan muncul statemen berikut: tidak ditemukan pencarian kata "sekedar". Jika kita dapat menuliskan kata sekadar maka pada mesin pencari akan muncul penjelasan sebagai berikut.
se·ka·dar adv 1 sesuai atau seimbang dng; menurut keadaan (kemungkinan, keperluan, dsb); sepadan (dng): ia berbicara ~ perlu dan pentingnya; 2 hanya untuk: ~ memperoleh ketepatan ejaan; semua itu ~ olok-olok; 3 seperlunya; seadanya: hal itu akan kuceritakan ~ nya. Hal tersebut menunjukkan bahwa yang benar adalah ‘sekadar’.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
luar biasa kereeeeeen
Terima kasih Bapak
Tulisan yang bermanfaat untuk meningkatkan kesadaran berbahasa Indonesia sesuai kaidah. Baik secara tertulis ataupun lisan.
Semakin banyak kata yang kita ketahui baku, semakin ilmiah tulisan kita, sip Bu telah menyadarkan saya untuk kembali ke jalan yang lurus he..he..
Terima kasih Bapak Mulya.
Alhamdulillah. Terima kasih Bu Diana.
Itulah kepakaran ibu dlm bidang bahasa, kalau saya pakai bahasa tarzan pokoknya nulis, nulis dan nulis
Saya juga baru belajar bahasa Pak
Wah udah pake 'zaman now' dan 'kbbi online'.. sudah makin digital kekinian ya Bu.. siip
Aamiin3
Aamiin3